TRIBUNTRAVEL.COM - Bahrain akan membuat taman bermain terbesar di dunia.
Taman ini akan memiliki luas 100.000 meter persegi dan menampilkan replika rumah pedagang mutiara tradisional Bahrain.
Taman bawah air ini juga akan menampilkan terumbu karang buatan dan juga patung ramah lingkungan.
Bahrain sendiri merupakan negara di Teluk Persia yang terdiri dari beberapa kepulauan yang berpusat di Pulau Bahrain.
Pulau ini adalah rumah bagi benteng termasuk Qalat Al Bahrain, yang telah terdaftar oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia .
Bahrain terletak di antara semenanjung Qatar dan pantai timur laut Arab Saudi.
Ini adalah negara terkecil ketiga di Asia setelah Maladewa dan Singapura.
Meskipun Islam adalah agama utama Bahrain, warganya dikenal karena toleransi mereka terhadap agama lain.
Aturan mengenai pakaian wanita di Bahrain agak santai dibandingkan dengan negara-negara Timur Tengah lainnya.
Pakaian tradisional wanita di Timur Tengah biasanya menggunakan jilbab.
Namun, pakaian Barat umum di negara ini.
Negara ini menerima lebih dari delapan juta pengunjung pada tahun 2008.
Bahrain menjadi tuan rumah festival Musim Semi Kebudayaan tahunan di bulan Maret.
Acara ini menampilkan musisi dan artis terkenal internasional yang tampil di konser.
Pada musim semi di Bulan Maret akan menampilkan festival Musim Semi Kebudayaan.
Taman ini akan dibuka pada musim panas 2019 dengan kedalaman 20 meter.
Lokasinya di perairan utara daratan, sekitar 30 km dari pulau Amwaj.
Pesawat 747, pesawat terbesar yang pernah tenggelam, akan menjadi pusat perhatian.
Jet telah sepenuhnya dibersihkan dan permukaannya akan menerima pencucian bertekanan tinggi dengan deterjen yang ramah lingkungan.
Taman berharap luas permukaan pesawat akan mendorong pertumbuhan invertebrata, khususnya tiram.
Pesawat ini diharapkan dapat menarik wisatawan, ahli biologi kelautan, pencinta lingkungan, mahasiswa dan peneliti.
Taman Bermain di Bahrain ini akan terbuka untuk pelajar dan mahasiswa sebagai “hidup lab” yang dapat digunakan untuk melakukan percobaan.
Taman ini adalah bagian dari inisiatif nasional untuk memulihkan industri mutiara dan membangun Bahrain sebagai pusat penyelaman di wilayah tersebut.
Proyek ini telah diselenggarakan oleh kelompok-kelompok publik dan swasta, termasuk Otoritas Pariwisata Bahrain dan Otoritas Pameran, Dewan Tertinggi untuk Lingkungan, kantor Wakil Perdana Menteri Pertama dan beberapa perusahaan swasta.