TRIBUNTRAVEL.COM - Satu aturan yang paling penting ketika traveling dan berada di tempat yang tak kamu kenal, jangan sembarangan pegang-pegang benda yang tidak kamu tahu.
Seorang turis sedang berjalan-jalan di pantai di Australia ketika ia melihat gurita kecil, menurut The Points Guy.
Ia mengambil gurita tersebut dan membiarkannya merayap di atas telapak tangan sebelum akhirnya melepaskannya kembali ke laut.
Ia merekam sendiri ketika gurita tersebut ada di tangan.
Turis tersebut mengunggah video ke TikTok, yang kemudian diunggah ulang ke Reddit.
Sontak kolom komentar pada video tersebut 'dikerubungi' oleh orang-orang Australia dan yang tahu jenis gurita apa yang dipegang si turis.
Mereka langsung mengetahui, itu adalah gurita cincin biru.
Gurita cincin biru dikenal memiliki racun yang sangat berbahaya, bahkan 11 kali lebih kuat dibandingkan sianida, mengutip laman Travel and Leisure.
Menurut Ocean Conservancy, satu ekor gurita cincin biru kecil memiliki racun yang cukup untuk membunuh 26 manusia dewasa dalam hitungan menit.
Hingga saat ini, obat atau penawar racun gurita cincin biru belum ditemukan.
Selain itu, yang lebih menakutkan lagi adalah gigitan gurita cincin biru sama sekali tidak terasa sakit.
Sehingga si korban sama sekali tidak sadar kalau mereka sudah digigit gurita cincin biru.
Baru beberapa jam kemudian gejala racun gurita cincin biru terlihat.
Seperti otot mati rasa, mual, kehilangan pandangan, kebutaan, kehilangan kemampuan motorik, hingga sistem pernafasan terhenti.
Jika kamu melihat gurita cincin biru, sebaiknya langsung pergi.
Jika ada kasus dugaan gigitan gurita cincin biru, otoritas Australia menyarankan untuk segera memanggil layanan darurat.
Meski belum ada penawarnya, korban gigitan gurita cincin biru masih bisa diselamatkan jika segera mendapat tindakan medis yang tepat, menurut Ocean Conservancy.
Belum ada laporan kasus kematian manusia akibat gurita cincin biru sejak 1960an.
Meski begitu, jangan terlalu panik saat melihat gurita cincin biru.
Gurita ini dikenal sebagai binatang yang tidak agresif dan hanya akan menggigit untuk membela diri.
Namun, tindakan turis yang menangkup si gurita dan mengeluarkannya dari air bisa saja dianggap sebagai ancaman.
Satu hal umum yang perlu diingat adalah binatang liar dengan warna atau pola yang mencolok cenderung beracun.
Sehingga, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari kontak langsung (kulit dengan kulit) dengan binatang yang tidak dikenal.
Jika kamu menjelajahi taman margasatwa, sebaiknya bergabunglah dengan grup atau tur yang dipandu oleh pemandu yang berpengalaman.
Biasanya, pemandu yang berpengalaman sudah tahu binatang atau tumbuhan yang beracun atau tidak.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)