TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika traveling ke beberapa kota destinasi wisata populer di dunia, tak semua menyambut orang asing dengan ramah.
Ada beberapa hal yang membuat traveler asing merasa kurang nyaman saat mengunjungi sebuah kota.
Seperti maraknya kasus pencopetan turis, sifat penduduk lokal yang cenderung dingin dan tak ramah, dan lainnya.
Kali ini TribunTravel.com telah merangkum empat kota di dunia yang disebut-sebut tidak terlalu ramah turis dari laman Trip Savvy.
1. Moskow, Rusia

Sejak berdiri sejak 1340 M, Moskow telah mengalami begitu banyak perubahan.
Namun saat ini, Moskow tetap terasa dingin terhadap pengunjungnya dan ini tak hanya disebabkan oleh temperatur atau cuacanya.
Selain persyaratan visa yang susah dan mahal, traveler yang datang ke Moskow harus menghadapi kemacetan parah dan sikap penduduk lokal yang tak terlalu ramah.
Menurut survei yang dilakukan oleh Travel and Leisure, kuliner lokal di Moskow termasuk yang paling buruk.
2. Newark, New Jersey, Amerika Serikat

Newark dinobatkan sebagai kota yang tak terlalu ramah turis di Amerika Serikat karena masalah pada pengaturan bandaranya.
Dalam sebuah survei yang melibatkan 46.000 traveler yang diadakan Conde Nast Traveler, satu alasan utama mereka adalah akses ke bandara.
Selain alasan politik, Newark juga mengalami kenaikan tingkat angka kejahatan.
Pada 2013, data dari Biro Investigasi Federal Amerika Serikat mencatat Newark sebagai kota dengan angka kasus pembunuhan tertinggi di Amerika Serikat.
3. St. Petersburg, Rusia

Meski Moskow dianggap kota yang bersikap dingin terhadap orang asing, kota lain di Rusia juga menduduki peringkat ketiga dalam daftar kota paling tidak ramah di dunia oleh Travel and Leisure.
Sebenarnya, ada banyak arsitektur luar biasa dan peninggalan sejarah di St. Petersburg.
Namun, penduduk kota St. Petersburg juga kerap dianggap acuh tak acuh dan tidak terlalu suka membantu orang asing.
Namuhn, ada satu argumen yang menyatakan ada sejarah di balik mengapa St. Petersburg tidak terlalu ramah bagi semua orang.
St. Petersburg juga mendapat julukan 'kota tiga revolusi' setelah Revolusi Oktober pada 1917 yang akhirnya membuat Vladimir Lenin berkuasa.
4. Marseille, Prancis

Marseille ditetapkan sebagai Ibu Kota Budaya Eropa pada 2013 dan Ibu Kota Olahraga Eropa pada 2017.
Namun, traveler yang pernah mengunjungi Marseille mengatakan kepada Travel and Leisure, bahwa kota tersebut cenderung keras dan tidak terawat.
Meski dianggap tidak ramah, kota terbesar kedua di Prancis ini dianggap lebih santai dibandingkan Paris.
Lebih jauh lagi, The Economist mencatat anggapan Marseille yang tidak bersahabat itu bisa jadi hanyalah bentuk interpretasi terhadap budaya Prancis lokal.
"Setiap kota yang tidak ramah bersikap tidak ramah dengan caranya sendiri,"
"Di beberapa kota, sikap acuh tak acuh malah menjadi bagian dari pesonanya sendiri."
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)