TRIBUNTRAVEL.COM - Seekor burung menjadi penumpang gelap di sebuah penerbangan dengan rute Singapura - Inggris.
Dikutip TribunTravel.com dari laman This is Insider, burung myna atau sejenis burung tiung masuk kelas bisnis pesawat Singapore Airlines (SIA) tanpa tiket pada Senin (7/1/2019) lalu.
Keberadaan burung myna tersebut di dalam kabin baru ketahuan setelah 12 jam.
Padahal, penerbangan antara Bandara Internasional Changi Singapura ke Bandara Heathrow di London berdurasi 14 jam.
Seharusnya, membawa seekor burung ke dalam kabin pesawat dikenakan tarif tiket sekitar 5.969 dolar Singapura atau setara dengan Rp 62,3 juta.
Dalam sebuah video yang diunggah akun Salil Kumar di Facebook, burung myna tersebut terlihat bertengger di sebuah sandaran kursi penumpang.
Seorang pramugara terlihat berusaha menangkap burung, tetapi tidak berhasil.
Dalam sebuah pernyataan, pihak SIA menulis, "Seekor burung ditemukan di pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ322 dari Singapura ke London pada 7 Januari 2019."
"Burung tersebut baru terlihat di kabin kelas bisnis setelah 12 jam penerbangan."
"Burung myna kemudian ditangkap oleh kru kabin dengan bantuan beberapa penumpang dan diserahkan kepada pihak yang berwenang atas karantina satwa saat pesawat tiba di London."
Hingga kini, masih belum diketahui bagaimana burung myna itu dapat masuk ke pesawat yang menempuh jarak penerbangan 10.804 kilometer.
Serta di mana burung tersebut bersembunyi selama penerbangan sebelum akhirnya terlihat dan tertangkap kru kabin.
Selama beberapa bulan terakhir, burung myna tersebut bukanlah satu-satunya burung yang berupaya masuk dalam kabin pesawat.
Pada Desember 2018 lalu, seorang penumpang di Bandara Internasional JFK, Amerika Serikat tertangkap petugas keamanan sedang berusaha menyelundupkan 70 ekor burung pipit dalam keadaan hidup di dalam kopernya.

Sementara itu, burung myna atau burung tiung merupakan spesies burung asli dari Asia Tenggara.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)