TRIBUNTRAVEL.COM - Benua Eropa ternyata tak cuma dikenal dengan dessert atau hidangan penutupnya yang manis.
Negara-negara di Benua Eropa bahkan memiliki sejumlah kuliner ekstrem.
Bagi penggemar kuliner, kuliner ekstrem di Benua Eropa ini mungkin bisa menjadi pilihan.
Dilansir oleh TribunTravel dari Fodors, berikut enam makanan ekstrem yang bisa ditemukan di Eropa.
1. Schwarzsauer (Jerman)

Schwarzsauer adalah sup khas Jerman yang terbuat dari darah babi.
Selain darah babi, schwarzsauer juga ditambahkan jeroan ayam, cuka, kayu manis, cengkeh, dan merica.
Meski terkesan menjijikkan, hidangan yang berasal dari Jerman Utara ini disebut dapat memenuhi kebutuhan protein dalam sehari.
2. Creier Pane (Rumania)

Berasal dari Rumania, creier pane dibuat dari otak babi atau otak anak sapi.
Bahan tersebut dimasak dengan cara direbus dan dilapisi dengan tepung, telur, dan tepung roti.
Biasanya creier pane disajikan bersama kentang goreng.
3. Arroz de Cabidela (Portugal)

Arroz de Cabidela merupakan makanan khas Portugal yang mirip nasi goreng dengan daging ayam atau kelinci.
Namun yang membuatnya esktrem adalah tambahan darah ayam atau kelinci.
4. Haggis (Skotlandia)

Haggis terbuat dari daging, jantung, paru-paru, dan hati domba yang diolah dengan gandum.
Adonan tersebut dibumbui dengan cabai rawit, bawang, dan garam.
Setelah itu dimasukkan ke dalam perut domba dan direbus hingga matang.
5. Angulas (Spanyol)

Angulas atau bayi belut merupakan makanan populer dan dihargai sangat mahal di Spanyol.
Jika dilihat, angulas mirip dengan ikan teri dengan panjang sekitar dua ini.
Biasanya angulas disajikan sebagai pinchos atau hidangan penutup.
6. Casu Marzu (Italia)

Casu marzu sebenarnya ilegal di negara-negara Uni Eropa, namun masih bisa ditemukan di Sardinia, Italia.
Casu marzu merupakan keju pecorino yang difermentasi dengan uber-infus.
Namun ada satu hal yang membuatnya menjijikkan hingga dianggap ilegal: yaitu adanya belatung yang hidup di dalam keju tersebut.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)