TRIBUNTRAVEL.COM - Jerman merupakan satu di antara negara destinasi wisata populer di Benua Eropa.
Tak cuma keindahan alam atau kastil kunonya, Jerman memiliki begitu banyak artifak peninggalan sejarah di museum-museumnya.
Satu dari peninggalan bersejarah yang terkenal di Jerman ada di Hamburg Museum.
Tak hanya dikenal dengan kisah sejarahnya, tetapi ada satu koleksi di Hamburg Museum yang memiliki kisah menyeramkan.
Yakni, tengkorak yang dipaku pada bagian atasnya milik seorang bajak laut abad ke-14 Klaus Störtebeker.

Dikutip TribunTravel.com dari laman Atlas Obscura, Klaus Störtebeker menjadi tokoh yang populer karena ia masih mampu bangkit berdiri, dan berjalan beberapa langkah setelah dieksekusi.
Dalam beberapa versi, Klaus Störtebeker dikisahkan sebagai Robin Hood-nya Jerman.
Namun, sebenarnya kehidupan asli Klaus Störtebeker memang benar-benar seperti bajak laut.
Yakni brutal, kejam, dan sangat mahir dalam pekerjaannya.
Klaus Störtebeker memulai karirnya sebagai bagian dari kru Victual Brothers, sebuah kapal pribadi yang ditugaskan untuk membela Mecklenburg (sekarang Jerman bagian utara) dalam melawan kapal-kapal dari Denmark.
Namun seiring waktu berjalan, para kru tersebut beralih menjadi bajak laut reguler.
Di bawah seruan "God's friends and the whole world's enemies" atau "Tuhan adalah sahabat dan seluruh dunia adalah musuh," para kru tersebut mengambil apa pun, di mana pun, dan dari siapa pun yang mereka kehendaki.
Mereka menjadi semacam ancaman sekaligus kutukan bagi Liga Hanseatic yang kaya, kelompok pengusaha yang mengendalikan perdagangan di Baltik.
Pada 1401, Klaus Störtebeker dan anak buahnya berhasil ditangkap dan dibawa ke Hamburg untuk diadili atas kejahatan mereka.
Menghadapi eksekusi, legenda mengatakan bahwa Klaus Störtebeker membuat kesepakatan pada menit-menit terakhir.
Ia ingin menukarkan jumlah nyawa dari orang yang ditangkap sesuai dengan jumlah orang yang dilewati tubuh tanpa kepalanya.
Ternyata, jumlah orang yang berhasil dilewati tubuh Klaus tanpa kepala adalah sebelas orang.
Seharusnya, sebelas orang itulah yang dibebaskan dari eksekusi, sesuai permintaan Klaus.
Namun, pihak pengadilan mengingkari kesepakatan tersebut.
Pengadilan mengeksekusi semua yang perompak yang tertangkap, jumlahnya sekitar 70 orang.
Setelah dieksekusi, kepala-kepala perompak yang terputus dari badan mereka dipamerkan sebagai tanda peringatan mengerikan.
Tengkorak yang diklaim milik Klaus Störtebeker berhasil digali selama konstruksi pada 1878, dan telah dipamerkan sejak tahun 1922 di Hamburg Museum.
Ketika tengkorak ini hilang pada tahun 2010, kecurigaan mengarah pada komunitas gothic lokal hingga ke gang Hells Angels.
Sampai tulisan ini dibuat, kisah lengkap pencurian tersebut masih belum berhasil terungkap.
Namun, tengkorak itu telah ditemukan dan dikembalikan ke Hamburg Museum dengan tindakan pencegahan keamanan yang baru dan lebih baik.
Meskipun ditemukan di lokasi yang tepat, dan berasal dari akhir abad ke-14, tidak ada yang sepenuhnya yakin itu adalah tengkorak Klaus Störtebeker.
Sementara, upaya yang dilakukan pada 2004 untuk mencocokkan DNA dari tengkorak tersebut dengan keturunan Klaus Störtebeker juga terbukti tidak meyakinkan.
Bagaimanapun juga, tidak ada seorang pun di Hamburg yang merasa ragu itu adalah tengkorak yang tepat.
Di Hamburg Museum, tengkorak itu berada di dekat oleh patung kepala dan torso yang dibuat oleh pematung Elisabeth Daynes.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)