TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Agung kembali mengalami erupsi, Kamis (10/1/2019) malam, sekitar pukul 19.55 WITA.
Dikutip dari Tribun Bali, Gunung Agung mengeluarkan abu mengarah ke barat laut dengan ketinggian 2.000 meter di atas kawah.
“Erupsi tadi (semalam, red) terjadi sekitar 4 menitan. Ketinggian abu tidak teramati oleh pengamat pos karena terhalang kabut. Abu dilihat dari citra satelit BMKG maupun AAC Darwin menunjukkan arah angin ke barat laut. Ketinggian sekitar 5.400 meter dari permukaan laut atau sekitar 2.000 meter dari puncak Gunung Agung,” ujar Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, saat dikonfirmasi.
Devy mengatakan lontaran material yang keluar dari erupsi ini berupa kerikil, abu, dan pasir.
Menurut Devy, belum ada indikasi-indikasi yang menunjukkan erupsi yang lebih besar terjadi.
“Kalau ada terjadi indikasi-indikasi bahwa dia aktivitasnya lebih tinggi akan kita evaluasi lagi statusnya. Indikasi ke arah erupsi yang lebih besar itu belum,” ungkap Devy, dikutip dari Tribun Bali.
Untuk itu, bagi wisatawan yang mengunjungi Bali tergolong masih aman.
Hanya saja, wisatawan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.
Bagi wisatawan yang akan liburan ke Bali, masih bisa mencicipi sejumlah hidangan khas Bali.
Dilansir TribunTravel dari Coconuts, berikut lima kuliner khas Bali yang wajib dicicipi.
1. Sate lilit

Sate lilit terbuat dari daging yang dihaluskan, kelapa parut, santan, dan bumbu-bumbu lainnya, yang bercampur menjadi sebuah adonan.
Adonan tersebut kemudian dibentuk bulat memanjang dan dipasangkan pada tusuk bambu, kemudian dibakar hingga matang.
2. Sambal matah

Sambal matah di Bali umumnya disajikan dengan ayam ataupun ikan bakar.
Tanpa dimasak, sambal matah terbuat dari bawang merah, daun serai, bawang putih, dan tentunya cabai.
3. Nasi campur

Disajikan dengan alas daun pisang, nasi campur berisi ikan panggang, tahu, tempe, sayur bayam, dan sate lilit.
Dengan cita rasa yang gurih, nasi campur selalu dilengkapi dengan sambal.
4. Nasi jinggo

Nasi jinggo atau nasi jenggo bisa dibilang merupakan nasi campur namun dalam versi mini.
Terbungkus daun pisang ataupun kertas minyak, nasi jinggo berisi sedikit nasi, tempe, ayam suwir, serundeng, dan sambal.
5. Jaje Bali

Setelah menjajal sate lilit yang gurih hingga sambal matah yang pedas, dinginkan lidah dengan jaje yang bercita rasa manis.
Jaje Bali merupakan sebutan untuk beragam kudapan yang dijual di pasar, yang berisi klepon, laklak, giling-giling (cenil), ketan kukus, lukis (lupis), dan sebagainya.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)