lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Penataan sumbu filosofis di Yogyakarta akan dibarengi dengan kelengkapan fasilitas teknologi informasi (IT).
Sehingga, di kawasan sumbu filosofis, masyarakat tetap bisa mengakses internet untuk beragam kemudahan mendapatkan tiket dan informasi.
“Kami akan menerapkan Jogja Smart Province di sumbu filosofi. Masyarakat bisa pesan tiket langsung atau informasi lain karena dibantu dengan IT di situ,” ujar Ketua Dewan Riset DIY, Bayudono kepada wartawan di Kepatihan, Selasa (8/1/2019).
Menurutnya, pemasangan wifi yang nantinya akan dibuka untuk sejumlah provider itu, akan dilaksanakan di sepanjang Tugu hingga Panggung Krapyak.
Termasuk, ada pemasangan closed circuit television (CCTV) di sepanjang kawasan tersebut.
“Basisnya adalah pelayanan masyarakat dan tidak meninggalkan unsur budaya meski ada kecanggihan IT,” ujar Bayu.
Dia mengatakan, hal ini semacam masterplannya dan diharapkan tiga kawasan Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul (Kartamantul) nantinya bisa terlayani dengan akses ini.
Untuk implementasi kecanggihan IT yang tidak meninggalkan budaya Yogya, sebut Bayudono
Dia mengatakan, simbolisasi budaya Yogya ini nantinya bisa diwujudkan.
Budaya, kata dia, tidak hanya dilihat dari aspek kesenian, namun lebih pada nilai-nilai kehidupan.
Diantaranya, dengan menggunakan pesan singkat whatsapp bisa meningkatkan kehidupan manusia atau nilai budaya masyarakat.
“Misalnya, wisatawan atau orang bisa melihat informasi mengenai masjid Jogokaryan. Namun, juga mereka bisa mengakses cara untuk sedekah atau menyumbang dengan memanfaatkan IT tersebut. Nilai gotong royong ini tetap terwujud meski dalam IT,” urainya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Konsep Jogja Smart Province Memadukan Unsur Budaya dan Kecanggihan Teknologi
