TRIBUNTRAVEL.COM - Satu lagi destinasi wisata di Gunungkidul yang menghadirkan sensasi pantai pribadi.
Adalah Pantai Porok, Pantai Porok terletak di Desa Kemadang, Tanjungsari, yang sampai saat ini masih jarang dikunjungi wisatawan.
Keberadaannya yang agak tersembunyi membuat pantai ini masih terdengar asing di telinga.
Wisatawan yang akan kesana mungkin akan dibingungkan lantaran belum ada papan penunjuk jalan.
Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com, pantai ini bisa dicapai dengan jarak 50 meter ke timur dari Pantai Kukup.
Pengunjung dapat masuk melalui jalan setapak ke selatan yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Hal ini dikarenakan kondisi jalan bebatuan serta naik turun, ditambah lagi setelah hujan jalanan akan berlumpur.
Pengunjung harus memarkirkan kendaraan roda dua di gubuk-gubuk milik warga setempat lantaran kendaraan roda dua tidak bisa dikendarai hingga pantai.
Setelah memarkirkan kendaraan, pengunjung harus berjalan melalui jalan setapak saat berjalan menuju pantai.
Sebelum mencapai pantai, wisatawan dapat menikmati hamparan sawah menuju ke lokasi.
Lokasi Penelitian
Pantai Porok dulunya digunakan sebagai tempat penelitian bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).
Namun menurut masyarakat setempat, kini Pantai Porok sudah tidak lagi digunakan untuk penelitian sehingga nyaris tak terjamah wisatawan.
Tepi Pantai Porok dihiasi tanaman-tanaman khas pantai selatan, antara lain pandan laut, cemara laut yang membuat kesan rindang pada tepi pantai.
Menurut pengamatan masyarakat setempat, meskipun masih jarang dikunjungi wisatawan, namun beberapa pengunjung kerap menjadikan Pantai Porok sebagai lokasi kemah.
Seorang warga setempat, Marijo mengatakan, masyarakat sekitar juga belum berinisiatif untuk mendirikan fasilitas umum maupun warung-warung.
"Memang fasilitas belum ada, kebanyakan Pantai Porok digunakan wisatawan untuk kamping, mereka membawa tenda dan dipasang di pinggir pantai," katanya pada Tribunjogja.com, Kamis (27/12/2018).
Meskipun begitu, sumber air bersih di pantai tersebut mudah didapat.
Jika membangun sumur kedalaman 8 meter, menurutnya sudah muncul air bersih.
"Sumur-sumur ini dimanfaatkan warga untuk bertani," imbuhnya.
Ia pun berharap akses jalan menuju Pantai Porok segera dibangun mengingat pemerintah sudah dilakukan pembebasan lahan di beberapa titik.
"Pembebasan lahan sekitar dua bulan yang lalu dilakukan, agar masyarakat dapat mengakses pantai dengan mudah," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono membenarkan rencana pemerintah daerah membangun akses jalan ke Pantai Porok.
"Kalau rencananya ada di DPU," ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa di Pantai Porok belum ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengelola pantai secara berkala.
Ia berharap jika nantinya ada Pokdarwis yang mengelola tetap mengacu pada sapta pesona yang memiliki tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan.
"Sesuai dengan fungsinya sebagai wadah para pelaku wisata bisa menerapkan kaidah-kaidah sapta pesona dalam melayani wisatawan dan mengelola kawsan tersebut," tutupnya.
• 20 Daftar Penerbangan Paling Aman di Dunia 2019, Air New Zealand Bertengger di Peringkat 1
• Event Kuliner Jakarta - Nikmati Jajanan Unik Dari Sabang Sampai Marauke, Pernah Coba Pecel Mendoan?
• 5 Pasar Malam Terbaik yang Bisa Kamu Kunjungi di Surabaya, Jangan Lupa Mampir ke Pasar Keputran
• Promo Januari 2019 - Nikmati Paket Hemat dari Pizza Hut, Makan Kenyang Cuma Rp 42 Ribu Aja
• Ingin Tampil Fresh Saat Traveling? 7 Beauty Item Penting Ini Wajib Ada di Tasmu
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Menikmati Sensasi Pantai Privat di Pantai Porok Gunungkidul.