Breaking News:

Kerap Digunakan di Berbagai Perayaan termasuk Tahun Baru, Balon Ternyata Berbahaya Bagi Lingkungan

Mengutip laman stuff.co.nz, para konservasionis mengungkap bahwa balon menimbulkan dampak buruk pada lingkungan dan kehidupan satwa liar.

unsplash.com
ILUSTRASI pelepasan balon ke udara 

TRIBUNTRAVEL.COM - Balon merupakan satu benda yang kerap dihadirkan dalam berbagai momen spesial.

Mulai dari ulang tahun, pesta pernikahan, wisuda, hingga perayaan Tahun Baru.

Namun, ada alasan mengapa penggunaan balon harus segera dihentikan.

Mengutip laman stuff.co.nz, para konservasionis mengungkap bahwa balon menimbulkan dampak buruk pada lingkungan dan kehidupan satwa liar.

Prosesi melepas balon ke udara
Ilustrasi melepas balon ke udara (pixabay.com)

Balon dapat menambah masalah sampah dan berbahaya bagi ikan dan burung yang hidup di alam liar.

Massey University di Selandia Baru pun telah mengambil tindakan mengenai konsekuensi yang ditimbulkan balon terhadap lingkungan.

Universitas tersebut menghentikan pelepasan balon helium pada upacara-upacara wisudanya di Wellington, Palmerston North, dan Auckland.

Manajer Nelson Ecoland, Karen Driver mengatakan hari-hari untuk penggunaan balon sudah seharusnya diakhiri.

"Balon benar-benar harus dilarang."

"Balon dapat menimbulkan polusi. Kita telah melihat balon-balon beterbangan di udara, lalu meletus dan jatuh ke suatu tempat dan bisa berakhir ke laut."

2 dari 4 halaman

Ecoland adalah bagian dari Nelson Environment Centre, yang menjual alternatif bagi produk-produk yang berbahaya bagi lingkungan.

Produk yang dijual Nelson Environment Centre mencakup pembungkus makanan yang terbuat dari lilin lebah, tas katun, dan cangkir re-usable.

Karen mengatakan, alternatif penggunaan balon dapat mencakup layang-layang, bendera, atau "benda apa pun yang tidak digunakan sekali pakai."

"Benda yang hanya digunakan sekali pakai adalah musuh yang sebenarnya bagi lingkungan."

Manajer regional Forest and Bird, Debs Martin mengatakan masalahnya terletak pada fakta balon yang terbuat dari berbagai bahan, termasuk lateks, neoprene, kain nilon, dan mylar.

Sebagian besar adalah jenis karet atau plastik, yang membutuhkan waktu beberapa bulan hingga beberapa dekade untuk terurai.

"Kami telah berusaha untuk meminimalisir penggunaan plastik di lingkungan sekitar, seperti kantong plastik sekali pakai."

Jika balon berakhir di lautan, benda itu bisa terlihat seperti makanan bagi makhluk-makhluk laut.

"Balon adalah satu benda yang kita asosiasikan dengan saat-saat bahagia, tetapi benda tersebut juga tidak selalu berakhir bahagia pula di tempatnya terbuang."

Debs mengatakan kawasan Top of the South yang mencakup Tasman, Nelson, dan Marlborough dihuni oleh berbagai macam burung laut yang mengira plastik dan material lain, seperti balon, adalah makanan mereka.

3 dari 4 halaman

"Induk burung akan menyelam ke air dan mengambil apa pun yang ia kira sebagai makanan, kemudian memberikannya kepada anak mereka."

"Akibatnya, banyak anak burung yang sekarat akibat menelan benda-benda yang ternyata bukan makanan."

Burung bisa mati kelaparan, karena produk plastik dan material lain buatan manusia tidak bisa dicerna dan binatang tersebut terus-menerus merasa kenyang sekaligus kekurangan nutrisi.

Balon dapat menimbulkan bahaya dan ancaman besar bagi kehidupan burung, khususnya burung kea dan weka.

Advokat satwa laut dari Forest and Bird, Anton van Helden mengatakan balon telah menunjukkan tanda-tanda masalah sejak lama.

Dia mengambil contoh, satu kasus pelepasan balon secara massal dari Disneyland.

Beberapa waktu kemudian,sisa-sisa balon tersebut ditemukan di perut lumba-lumba yang terdampar.

Anton mengatakan, ketika melihat balon di gerbang yang mengiklankan pesta anak-anak, dia berpikir tentang bagaimana balon-balon itu bisa berakhir di laut.

"Pemikiran tersebut membuat cara pandang saya terhadap suatu perayaan hari-hari spesial berubah drastis."

"Saya tidak ingin menjadi orang yang melarang orang lain untuk berpesta, tetapi saya harus mengatakan, kita harus berhati-hati tentang hal ini (penggunaan balon dan material lainnya, red.)"

4 dari 4 halaman

Namun, tidak semua balon itu buruk.

Ada balon karet ramah lingkungan yang bisa terurai dengan mudah.

Balon tersebut hanya membutuhkan waktu yang sama seperti yang dibutuhkan daun pohon ek untuk terurai di alam.

Pada 2017 seekor burung laut petrel raksasa ditemukan mengambang di Whanganui dan dibawa ke Wildbase Hospital milik Massey University.

Beberapa benda ditemukan dan dikeluarkan dari perut burung malang tersebut, seperti sisa-sisa balon, sendok plastik, dan plastik tak dikenal lainnya.

Direktur Wildbase Hospital, Profesor Brett Gartrell mengatakan sampah plastik adalah pembunuh.

"Tim kami sangat bersemangat untuk mengeluarkan isi dari perut burung tersebut, tetapi yang menyedihkan adalah fakta banyak binatang yang menelan plastik akan mati sebelum mereka ditangani dengan tepat.

"Binatang-binatang malang itu harus berjuang keras hanya untuk bertahan hidup cukup lama (karena memakan benda berbahaya tersebut), hingga ada seseorang yag memperhatikan dan membawa mereka disini."

Californian Environmental Nature Center mengatakan, balon dapat terbang hingga ribuan mil jauhnya dan mencemari tempat-tempat paling terpencil.

Jadi, sebagai manusia, sudah seharusnya kita bersikap lebih bijak dalam menggunakan benda-benda plastik di kehidupan sehari-hari agar tidak membahayakan lingkungan.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Tahun BaruPesta Tahun Baru
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved