TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia kembali menjadi sorotan dunia internasional ketika tsunami menerjang wilayah Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) lalu.
Tsunami di Selat Sunda tersebut dipicu oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau.
Menurut update terakhir dari data hingga Rabu (26/12/2018), tercatat total ada 430 korban meninggal dunia, 1.495 korban luka, 159 orang dinyatakan hilang, dan 21.991 orang mengungsi.
Terkait kerusakan infrastruktur, data BNPB mengungkapkan, 924 rumah rusak, 73 penginapan rusak, 60 warung rusak, 1 dermaga dan 1 trmpat berlindung atau shelter rusak.
Sejumlah kendaraan juga ikut terkena imbas tsunami, di antaranya 434 perahu dan kapal, 24 kendaraan roda empat, dan 41 kendaraan roda dua.
Namun, ada satu hal dari peristiwa tsunami Selat Sunda ini yang juga menjadi sorotan.
Yakni, fenomena sejumlah masyarakat yang tertangkap kamera sedang berselfie di lokasi bencana.
Melansir laman Kompas.com, kejadian ini bahkan diberitakan oleh sebuah media internasional asal Inggris, The Guardian, dengan mengangkat judul Disaster gets more likes: Indonesia’s tsunami selfie-seekers.
Berita itu menyebutkan, ada dari mereka, yang jauh-jauh datang dari Cilegon, bahkan Jakarta, hanya untuk mengunjungi lokasi bencana secara langsung dan mengambil gambar diri.
Salah seorang pelaku swafoto, mengaku foto diri yang ia ambil bersama teman-temannya untuk diunggah ke akun Facebook miliknya.
Foto itu kemudian dijadikan bukti bahwa mereka benar sudah mengunjungi lokasi bencana dan menyalurkan bantuan donatur kepada para pengungsi.
Selain itu, menurut dia, foto dengan latar belakang lokasi bencana yang hancur akan mendapatkan Likes lebih banyak dari pengguna media sosial, karena mungkin mengingatkan masyarakat untuk lebih bersyukur karena berada di tempat yang lebih baik.
Selfie di lokasi bencana tsunami ini pun sangat disayangkan oleh masyarakat setempat yang menjadi terdampak.
Mereka mengaku kecewa dengan banyaknya pengunjung yang datang berfoto-foto dakam kondisi bencana, sementara masih banyak masyarakat setempat yang dirundung duka.
Tentu ini menjadi hal yang menimbulkan pertanyaan, sebenarnya seperti apa sajakah etika berselfie?
Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum etika foto berselfie dari berbagai sumber.
1. Perhatikan keselamatan diri
Memang sih, selfie adalah satu upaya untuk mengabadikan momen yang belum tentu terulang untuk kedua kali.
Banyak orang yang mencoba selfie di tempat-tempat berbahaya agar hasil fotonya terlihat keren.
Namun, sayangnya selfie di tempat berbahaya itu justru memakan korban jiwa.
2. Selfie dengan empati
Ketika selfie, cobalah menilik kondisi sekitar tempatmu berfoto.
Apalagi, kondisi atau obyek tersebut memiliki nilai sensitivitas yang tinggi.
Kamu harus menggunakan empati dan berpikir masak-masak terlebih dahulu, apakah lokasi kamu berselfie layak untuk difoto atau diunggah ke media sosial.
Seperti monumen atau museum yang berisi atau bertujuan untuk mengenang peristiwa pembantaian, lokasi bencana, lokasi kecelakaan, ruang ICU, atau pemakaman.
3. Minta izin
Ketika berselfie sendirian, tanpa ada orang lain, kamu boleh melakukannya.
Namun, jangan pernah mengambil selfie dengan orang lain secara diam-diam.
Sebaiknya, kamu meminta izin kepada orang yang terlibat dalam foto selfie-mu terlebih dahulu sebelum mengunggah foto ke media sosial.
Sebab, kalau orang tersebut tidak bersedia, bisa-bisa kamu dituntut karena tindakan yang tidak menyenangkan.
Selain meminta izin kepada orang yang kamu ajak selfie, cari tahu pula apakah lokasi tempatmu berada juga memperbolehkan foto selfie.
Sebab, ada beberapa tempat di dunia ini yang melarang foto selfie.
Seperti bagian dalam Taj Mahal di India, USS Arizona Memorial di Honolulu, Hawaii, Holocaust Memorial di Berlin, Jerman, dan lainnya.
4. Jangan merusak lingkungan
Kamu tentu pernah mendengar berita tentang ulah turis yang merusak kebun bunga amarilis di Gunungkidul karena ingin berselfie?
Saat kamu berselfie, upayakan kamu menjaga lingkungan dan alam di tempatmu berselfie.
Jangan hanya karena ingin mendapat banyak Like dari media sosial, kamu rela merusak lingkungan dan alam yang untuk merawatnya pun membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
5. Jangan memperlihatkan bagian pribadi pada tubuh
Foto selfie dengan memperlihatkan bagian pribadi pada tubuh dan ekspresi yang kelewat 'menggoda' dapat mengundang bahaya.
Sebab, foto-foto ini bisa menjadi sasaran orang-orang yang tidak bertanggungjawab dalam mempergunakannya.
Apalagi bila handphone atau laptop tempatmu menyimpan foto selfie dengan pose seperti itu dicuri atau hilang, dan foto-fotonya disebarluaskan di dunia maya.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)