Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Jérémie Mercier, seorang pria berusia 38 tahun dari Haiti dan dikenal sebagai Papa Jérémie oleh 62 anak di bawah asuhannya.
Dia memberikan cinta tanpa syarat, kebutuhan dasar, dan pendidikan untuk menciptakan kehidupan baru bagi anak-anak yang datang kepadanya untuk mendapat perlindungan.
• The Legatum Institute - Inilah 10 Negara Paling Miskin di Dunia, Sudah Tak Makmur, Berbahaya Pula
Semuanya dimulai pada 2010 ketika Jérémie bekerja untuk PBB.
Gempa bumi mematikan telah melanda Haiti, menewaskan 230.000 orang.
Jérémie melompat dari lantai tiga sebuah gedung tinggi untuk melarikan diri dan kehilangan kesadaran ketika dia jatuh ke tanah.
Ketika dia sadar kembali, Jérémie sangat terkejut menemukan mayat anak-anak berbaring di sekitarnya.
Hatinya merasa hancur melihat keadaaan anak-anak itu, Jérémie mulai mempertanyakan tujuan keberadaan dunia.
Ketika dia berkeliling untuk memeriksa daerah sekitar setelah gempa, Jérémie menemukan tiga anak yang masih hidup dan membawanya ke kamp perlindungan.
Sejak saat itulah dia menjadi Papa Jérémie.
Dia mengambil semakin banyak anak di bawah perlindungannya ketika dia melihat lebih banyak kehancuran di Haiti.
• Haiti - Harga Pangan Mahal, Warga Buat Makanan dari Bahan yang Tak Layak, Itu Kan. . .
Awalnya dia hanya mengasuk 35 anak terlantar.
Beberapa minggu kemudian meningkat menjadi 58 anak, dan terakhirnya menjadi 62 anak terlantar.
• Apotik Keliling di Haiti, Jual Obat Ilegal Hingga Kadaluarsa
Anak-anak sangat mencintainya.
Setiap dia kembali ke panti asuhan membawa makanan dan kebutuhan, anak-anak akan berlari kepadanya, membawakan baju dan celananya.
• Mengerikan! Lihat Potret Rituan Sihir di Haiti, Kesakitan Hingga Kemasukan Roh Jadi Hal Biasa
Mereka hanya ingin berada di dekat Jérémie dan bahkan bersaing mengenai siapa yang bisa melepaskan sepatunya.
Anak-anak ini haus akan cinta, dan Jérémie memberi mereka semua yang dia miliki secara emosional dan fisik.
• Saut dEau Haiti - Di Negara Ini Kamu Wajib Mandi Lumpur Bercampur Darah Sebelum Berhubungan Intim
Jérémie miskin pada saat itu, Jérémie dan anak-anaknya bahkan pernah diusir karena tidak mampu membayar sewa.
Dia juga berjuang untuk memberi makan anak-anak yang diasuh, kadang-kadang tidak punya cukup makanan untuk dirinya sendiri.
Beruntung Jérémie sekarang memiliki rumah dan didukung oleh sekelompok pendukung yang disebut Children of Tomorrow.
Kini satu anak asuhnya telah mulai kuliah, sementara anak lain yang merupakan pecandu narkoba ketika pertama kali datang ke Jérémie, sekarang adalah siswa terbaik di kelasnya.
Selain merawat anak-anaknya, Jérémie juga bertanggung jawab atas tiga desa di mana dia membantu penduduk desa menanam makanan, membangun sumur dan sekolah dan mengajar mereka cara beternak sapi.
Meskipun kadang-kadang Jérémie masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, dia berkata, “Saya tidak akan pernah berhenti membantu anak-anak saya. Tak pernah. Tak akan pernah."
Jika bukan karena dia, anak-anak yang datang kepadanya mungkin akan menjalani kehidupan yang lebih buruk atau mungkin menjadi tunawisma hanya untuk bertahan hidup.
Bagaimana menurutmu?
• Hari Ini Diluncurkan, KA Galunggung Rute Tasikmalaya-Bandung Digratiskan Selama 1 Bulan
• Baru Diluncurkan, Tiket KA Galunggung Rute Tasikmalaya-Bandung Digratiskan Selama 1 Bulan
• 4 Fakta Hotel Mutiara Carita, Penginapan di Pandeglang yang Terdampak Parah Akibat Tsunami
• Pulang Liburan dari India, Kekasih Nikita Willy Dirawat di Rumah Sakit
• Via Vallen Ajak Keluarga Liburan ke Bali, Penampilannya Jadi Berbeda Saat Kenakan Hijab