Breaking News:

Arus Pecah hingga Ledakan Populasi Alga Berbahaya, 6 Hal Ini Harus Diwaspadai Saat Berada di Pantai

TribunTravel.com telah merangkum enam hal yang wajib kamu waspadai saat berada di pantai dari laman oceanservice.noaa.gov.

The Ecologist
Rip current 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tsunami merupakan satu fenomena alam yang terjadi di pantai dan dapat membawa kerugian besar pada wilayah yang diterjangnya.

Apalagi jika wilayah tersebut merupakan kawasan padat penduduk.

Tentu tsunami tak hanya menimbulkan kerugian materi tetapi juga korban jiwa maupun luka-luka.

Namun, sebenarnya pantai juga memiliki sisi-sisi berbahaya lain selain tsunami.

Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum enam hal yang wajib kamu waspadai saat berada di pantai dari laman oceanservice.noaa.gov.

1. Rip Current atau Arus Pecah

Rip current atau arus pecah.
Rip current atau arus pecah. (kingsurf.co.uk)

Rip current atau arus pecah adalah satu penyebab dari 80 persen dari total upaya penyelamatan yang dilakukan oleh para penjaga pantai.

Arus ini sangat kuat dan mengalir dari pantai dengan cepat, sehingga menarik para perenang menuju laut.

Rip current biasanya terbentuk dari arus yang tegak lurus terhadap garis pantai, melalui zona selancar, dan memotong garis ombak yang bergulung-gulung.

Ketika mengenai karang, rip current akan pecah, tetapi saat mencapai pantai berpasir, arus ini malah menjadi daya tarik menuju laut.

2 dari 4 halaman

Jadi rip current terlihat tenang, meski daerah di kanan-kirinya berombak besar.

Cara terbaik untuk tetap aman adalah mengenali bahaya rip current.

Jika terjebak dalam rip current, jangan berenang melawannya!

Berenanglah sejajar dengan garis pantai dan usahakan untuk tetap tenang hingga mencapai ujung rip current.

Ujung rip current dapat dikenali dengan tubuh yang tidak lagi terseret arus.

Jika sudah mencapai ujung rip current, berenanglah ke sisi kiri atau kanan, keluar dari arus berbahaya tersebut, bisa menuju ke pantai atau memberi tanda kepada penjaga pantai yang bersiaga.

Selalu ingat juga untuk berenang di pantai yang diawasi penjaga pantai.

2. Shorebreak

Shorebreak adalah kondisi lautan ketika ombak memecah langsung di pantai.

Baik gelombang kecil maupun besar sama-sama tidak dapat diprediksi dan berbahaya, itu biasanya terbentuk ketika ada transisi sangat cepat dari perairan dalam ke dangkal.

3 dari 4 halaman

Kekuatan shorebreak dapat menyebabkan cedera secara ekstrem dan tulang belakang leher.

Cedera tulang belakang paling sering terjadi saat seseorang menyelam dengan kepala lebih dulu ke dalam air.

Cedera tulang belakang bisa juga disebabkan oleh terjatuh ke dalam gelombang laut oleh kekuatan ombak yang besar.

Pastikan kamu bertanya kepada penjaga pantai tentang kondisi gelombang sebelum menceburkan diri ke laut.

3. Petir

Petir di kawasan pantai dan laut
Petir di kawasan pantai dan laut (abc.net.au)

Sejak 2006, rata-rata 33 orang tewas setiap tahunnya akibat sambaran petir di Amerika Serikat.

Tidak ada tempat yang aman di luar ruangan ketika terjadi badai, termasuk pantai.

Saat musim petir dan guntur berlangsung, ada baiknya kamu tetap di dalam rumah dan menghindari liburan di pantai.

Tempat teraman saat ada kilat dan petir adalah bangunan besar dan kendaraan berat.

Shelter, gudang kecil, dan kendaraan terbuka tidak aman.

4 dari 4 halaman

Tunggu 30 menit setelah kilat atau guntur terakhir sebelum kamu memutuskan kembali ke pantai.

4. Kualitas air

Ada beberapa hal yang menyebabkan kenapa suatu pantai ditutup atau dilarang untuk dikunjungi.

Satu di antaranya adalah buruknya kualitas air.

Saat ada air yang mengalir dari darat ke perairan laut, seringkali itu sudah terkontaminasi oleh limbah yang tidak diolah dari kapal, binatang peliharaan, kegagalan sistem septic tank, pupuk, atau tumpahan zat-zat berbahaya.

Tingginya jumlah bakteri dan zat kimia dalam air dapat menyebabkan penyakit pencernaan bagi orang-orang yang berenang langsung di dalam air yang tercemar.

5. Sampah

Lautan dipenuhi dengan barang-barang yang tidak seharusnya di sana, yakni sampah.

Banyak plastik, logam, karet, kertas, tekstil, alat penangkap ikan yang dibuang, wadah-wadah tak terpakai, dan barang-barang lainnya yang memasuki lingkungan laut setiap hari.

Hal ini menjadi satu masalah pencemaran paling luas yang dihadapi lautan dan saluran air di seluruh dunia.

Seringkali puing-puing sampah berakhir di pantai dan merusak habitat dan membahayakan satwa liar.

Bahkan, pengunjung tidak bisa berjalan-jalan di tepi pantai dengan aman.

6. Ledakan populasi alga yang berbahaya

Harmful Algal Blooms (HABs) atau ledakan populasi alga yang berbahaya.
Harmful Algal Blooms (HABs) atau ledakan populasi alga yang berbahaya. (dbsecurity.net)

Harmful Algal Blooms (HABs) dikenal juga dengan istilah red tides.

HABs adalah ledakan populasi atau 'mekarnya' alga yang terbentuk di perairan pantai.

Sebagian kecil dari alga ini dapat menjadi racun bagi hewan laut dan manusia.

Manusia bisa sakit hanya karena berenang langsung di air dan makan kerang yang terkontaminasi alga beracun tersebut.

Jika racunnya banyak, bisa berakibat fatal.

Para ilmuwan dapat memperkirakan waktu dan lokasi pemekaran atau ledakan populasi alga.

Hal ini dapat menjadi peringatan bagi pengelola pesisir dan pihak kesehatan masyarakat untuk menentukan kapan waktu yang tepat memanen kerang atau menutup pantai demi kesehatan pengunjung dan penduduk sekitar.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comTribunTravelAmerika Serikat Quincy Jones Pager (Beeper) Brittney Griner Benjamin Franklin Christopher Columbus John Adams
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved