Breaking News:

Warga Cairns Australia Mengungsi Akibat Banyak Kelelawar Mati Terkena Gelombang Panas

Puluhan keluarga di sekitar kota Cairns, di Australia, dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka untuk sementara wakt.

CRye / Pixabay
Kelelawar raksasa di Australia 

TRIBUNTRAVEL.COM - Puluhan keluarga di sekitar kota Cairns, di Australia, dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka untuk sementara wakt.

Hal ini dikarenakan rubah terbang mulai jatuh dan mati di atas rumah mereka akibat panas yang tak tertahankan.

Penduduk Cairns melaporkan sejumlah rubah terbang jatuh dari pohon pada hari Senin (3/12/2018), ketika suhu di wilayah Queensland Australia naik menjadi di atas 40 derajat Celcius.

Menurut para ahli hewan, mamalia nokturnal tidak dapat mempertahankan suhu internal lebih dari 40 derajat, akibatnya tubuh mereka lemas dan akhirnya mati.

Penyelamat satwa liar telah bekerja sepanjang waktu, menggunakan botol semprot dan drippers pendingin untuk menghidrasi makhluk yang tak berdaya.

Tetapi semua usaha ini tidak berhasil.

Koloni rubah terbang yang mirip kelelawar raksasa di wilayah Cairns telah mati.

Terlepas dari masalah lingkungan, beberapa orang melaporkan ribuan kelelawar yang mati di dekat rumah mereka cukup mengganggu dan mulai membusuk.

Hal ini memunculkan bau tak tertahankan dan membuat mereka terkena berbagai penyakit.

Facebook/Pip Schroor
Facebook/Pip Schroor

Dilansir TribunTravel dari laman Odditycentral (7/12/2018), warga Edmonton, Pip Schroor mengatakan kepada Tropic Now, "tadi malam saya mengantar anak-anak saya ke Gordonvale untuk tinggal di rumah saudara karena di sini terlalu bau. Dinding dan seprai saya diresapi dengan bau. Bahkan belatung dan ada darah menetes dari pohon."

2 dari 2 halaman

"Kemarin banyak belatung di seluruh lantai kami dan saya tidak tahu dari mana mereka berasal. Kemungkinan ada kelelawar mati di atap kami. Ini bagaikan sebuah film horor,” lanjutnya.

Facebook/Lisa Eagleton
Facebook/Lisa Eagleton

Penduduk Fellow Edmonton, Lisa Eagleton menggambarkan mimpi buruk yang sama, dengan ratusan kelelawar membusuk di kantong plastik dan tempat sampah.

Facebook/Lisa Eagleton
Facebook/Lisa Eagleton

Banyak orang mungkin enggan untuk mendekati ribuan kelelawar yang mati karena risiko tinggi infeksi dengan penyakit mematikan.

Dr Richard Gair, Direktur Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Cairns dan Hinterland Hospital mengatakan bahwa rubah terbang mungkin terinfeksi dengan lyssavirus kelelawar Australia.

Ia juga menambahkan bahwa siapa pun yang membersihkan kelelawar mati idealnya harus menjalani vaksinas rabies, memakai cukup pelindung dan menggunakan sekop, jangan sampai menyentuh langsung dengan tangan.

TribunTravel.com/rizkytyas

Selanjutnya
Tags:
AustraliaQueenslandTribunTravel Fomepizole HBF Park Anthony Albanese
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved