Breaking News:

Cendol Disebut dari Singapura oleh CNN Internasional, Inilah 6 Jenis Cendol yang Ada di Indonesia

Dari 50 makanan penutup tersebut, terdapat minuman yang banyak ditemukan di Indonesia, yaitu cendol.

pegipegi.com
Es cendol 

TRIBUNTRAVEL.COM - Situs CNN Internasional merilis daftar makanan penutup atau manis terbaik di dunia, Sabtu (1/12/2018).

Dari 50 makanan penutup tersebut, terdapat minuman yang banyak ditemukan di Indonesia, yaitu cendol.

Selain itu, cendol juga dapat dengan mudah dijumpai di Malaysia.

Namun, CNN tidak menyebut Indonesia atau Malaysia sebagai negara asalnya, melainkan Singapura.

Dalam penjelasannya, CNN menuliskan cendol sebagai makanan yang manis, dingin, dan lembut.

Selain itu, CNN juga menuliskan cendol menjadi favorit di restoran tepi pantai atau gerobak di trotoar.

"Es santan, diberi sirop gula aren, yang memberi sensasi rasa berasap, rasa karamel. Cairan hijau yang kaya ini terbuat dari jeli tepung beras hijau. Warna hijau terang itu dari jus pandan yang diesktrak dari daun pinus sekrup tropis," tulis CNN dalam penjelasan cendol Singapura.

Dalam penjelasan itu pula, CNN menuliskan cendol dapat ditemukan di sejumlah negara di Asia Tenggara.

"Versi pencuci mulut yang dingin ini dapat ditemui di berbagai tempat di Asia Tenggara, tetapi dengan tambahan satu sendok kacang merah yang dimaniskan, Singapura memberi camilan klasik ini terus menggoda," tulis CNN.

Terlepas dari hal tersebut, di Indonesia terdapat beragam jenis cendol.

2 dari 4 halaman

Berikut TribunTravel telah merangkum enam jenis cendol yang ada di Indonesia.

1. Es Dawet Ireng Purworejo

Dawet ireng
Dawet ireng (TRIBUN JAMBI/TEGUH SUPRAYITNO)

Ya, sesuai namanya, dawet ireng yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah, ini berwarna hitam.

Dawet ireng terbuat dari abu jerami yang telah dibakar, yang kemudian menghasilkan warna hitam.

Penyajiannya hampir sama dengan dawet pada umumnya, yaitu dengan tambahan santan dan gula merah cair.

2. Es Dawet Banjarnegara

Dawet ayu
Dawet ayu (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Banjarnegara dikenal dengan minuman dawet dengan warna hijau dan ukurannya yang cukup kecil dibandingkan cendol pada umumnya.

Es dawet Banjarnegara juga disebut dengan nama es dawet ayu.

Es dawet ayu terbuat dari tepung beras, tepung ketan, air, dan pewarna hijau.

3. Es Dawet Jepara

3 dari 4 halaman

Kota Kelahiran Ibu Kartini juga memiliki es dawet yang menyegarkan.

Berbeda dengan dawet Banjarnegara, dawet Jepara terbuat dari sagu aren.

Tak heran jika tekstur dawet Jepara cenderung lebih kenyal dibanding dawet Banjarnegara.

4. Es Cendol Bandung

Cendol di Bandung terbuat dari tepung hunkwe, meskipun saat ini lebih sering menggunakan tepung beras.

Es cendol Bandung biasanya disajikan dengan es serut, santan, gula merah cair, dan potongan buah nangka.

Rasanya perpaduan antara manis gula dan nangka, serta gurih yang berasal dari cendol dan santan.

5. Es Dawet Telasih Solo

Es dawet telasih terdiri atas bubur ketan hitam, bubur sumsum, tape ketan, biji telasih, dan cendol.
Es dawet telasih terdiri atas bubur ketan hitam, bubur sumsum, tape ketan, biji telasih, dan cendol. (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Di Solo, es dawet tidak hanya berisi cendol, santan kelapa, dan gula merah cair.

Disebut dengan es dawet telasih, minuman yang satu ini berisi cendol, tape ketan, bubur sumsum, dan biji selasih.

4 dari 4 halaman

Gula yang dipakai pun bukan gula aren, melainkan gula pasir yang telah dicaurkan.

6. Es Dawet Jabung Ponorogo

Es dawet di Ponorogo tidak diberi pewarna hijau ataupun hitam.

Dalam proses pembuatannya, dawet tidak diberi tambahan pewarna, sehingga warnanya cenderung putih keabu-abuan.

Untuk penyajiannya, es dawet jabung ditambah santan, tape ketan, dan gula jawa cair.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
cendolkuliner singapuraEs Cendol Bandung
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved