lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah panti asuhan dan sekolah di daerah kumuh di ibukota Kenya, Nairobi menawarkan anak-anak penderita HIV sebuah perawatan, kesempatan belajar tentang virus HIV serta mendidik masyarakat luas tentang bagaimana hidup dengan penyakit itu.
Dilansir TribunTravel.com dari laman efe.com, Kibera Hamlets didirikan pada 2004 oleh John Adoli.
Sekolah didirikan dengan tujuan memberikan kesempatan anak-anak penderita HIV untuk belajar seperti anak-anak lainnya di sekolah.
• Beri Ketegasan, Pemerintah Kenya Siap Penjarakan Seumur Hidup Bagi Siapa Saja yang Punya Cula Badak
Selain itu juga sebagai sarana untuk menanggulangi dan mengelola virus.
Kibera Hamlets mengajarkan pada siswa untuk hidup dengan HIV dan menganggap HIV bukan sebagai hukuman mati, kata Adoli.
Tujuan Kibera Hamlets, menurut Adoli, adalah menciptakan ruang yang aman di mana anak-anak dapat berbagi pengalaman mereka melalui puisi, lukisan, dan seni.
• Nenek 93 Tahun Asal Italia Rela Terbang ke Kenya Demi Menjadi Relawan, Kisahnya Menyentuh
Dari 100 siswa yang bersekolah di Kibera Hamlets, 45 di antaranya terjangkit virus HIV.
Sekitar 1,5 juta orang, termasuk orang dewasa dan anak-anak, hidup dengan HIV di Kenya pada 2017, sementara AIDS bertanggung jawab atas sekitar 28.000 kematian di negara Afrika Timur tahun lalu, menurut Joint United Nations Program on HIV and AIDS (UNAIDS).
Ibu Adoli, Lona Madanyi, mendirikan panti asuhan Fruitful Rescue Center di dekat Kibera Hamlets.
Panti asuhan ini menjadi tempat siswa paling rentan di sekolah tinggal, dimana orang tua mereka meninggal dunia karena berbagai penyebab, termasuk AIDS dan kekerasan pasca pemilu.
• Bersaing dengan Kopi Kenya hingga Ethiopia, Kopi Sumatra Paling Favorit di Seluruh Gerai Starbucks
Madanyi memulai proyek karena dia ingin membantu anak-anak yang telah ditinggalkan di Kibera, entah itu mereka telah menjadi yatim piatu atau menghadapi masalah keluarga.
Kibera Hamlets juga berfungsi sebagai ruang sosial bagi masyarakat luas, menawarkan kelas tari, akrobat dan lokakarya tentang HIV.
• Hotel di Kenya Ini Tawarkan Sensasi Beda Sarapan Langsung Bareng Jerapah, Segini Harga Per Malamnya
Sekolah secara teratur melakukan pertunjukan tari dan musik, yang berkontribusi untuk membiayai proyek bersama.
Diharapkan sekolah ini bisa menampung lebih banyak anak untuk memberikan mereka masa depan yang lebih cerah.
• Mengenal Nowruz, Perayaan Tahun Baru di Iran yang Jatuh Pada Titik Balik Musim Semi
• Gendang, Pusaka Khas Desa Adat Todo yang Terbuat dari Kulit Manusia
• Selain Toilet Canggih, Ini 10 Hal Unik yang Sering Kamu Jumpai di Jepang
