TRIBUNTRAVEL.COM - Travelers, mana yang lebih kamu sukai, teh atau kopi?
Tahukah kamu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa faktor genetik ternyata sangat menentukan minuman favoritmu.
Sebuah penelitian yang mempelajari faktor genetik menentukan rasa, para ilmuwan percaya ada alasan di balik minuman kesukaan masing-masing orang yang berbeda.
Sebagian orang suka kopi, sementara yang lain memilih teh.
Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan awal minggu ini, yaitu jurnal Nature Scientific Reports menemukan bahwa orang yang secara genetik menyukai rasa pahit biasanya memilih kopi.
Hal ini dikarenakan kandungan kafein yang tinggi pada kopi.

Sementara pecinta teh, mereka lebih suka pahit yang lebih ringan.
Sebagian orang mendeteksi rasa pahit sebagai sistem peringatan alami untuk melindungi tubuh dari zat berbahaya.
Sementara partisipan dalam percobaan yang lebih sensitif terhadap rasa pahit kafein cenderung memilih kopi daripada teh.
Bahkan mereka mungkin minum lebih banyak kopi sehari.
"Selama ini kita pikir orang yang sensitif pada rasa pahit kafein tidak suka kopi," kata Marilyn Cornelis, asisten profesor di Sekolah Kedokteran Northwestern Feinberg.

"Kenyataannya justru berlawanan. Penelitian kami menunjukkan konsumen kopi mendeteksi kafein karena ada tarikan positif yang ditimbulkan kafein," tambahnya.
Dalam penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 400 ribu pria dan wanita di Inggris, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang sensitif terhadap rasa kina dan sayuran yang pahit cenderung menjauhkan diri dari kopi dan memilih teh.
Dilansir dari laman AsiaOne, Liang-Dar Hwang dari Universitas Queensland Diamantina Institute, yang ikut menulis penelitian itu mengatakan, "fakta di balik orang lebih suka kopi menunjukkan pengalaman sehari-hari yang membawa kecenderungan genetika ketika mereka menyukai kopi."
"Persepsi rasa pahit dibentuk tidak hanya oleh genetika tetapi juga faktor lingkungan," katanya.
"Meskipun manusia secara alami tidak menyukai kepahitan, kita bisa belajar menyukai atau menikmati makanan yang rasanya pahit setelah terpapar dengan faktor lingkungan."
Penikmat kopi yang tidak suka rasa pahit sangat mungkin menyukai latte.
Hwang mengatakan, peminum kopi secara genetik kurang sensitif terhadap kepahitan daripada peminum teh.
Hal ini membuat mereka cenderung tidak membenci makanan pahit lainnya, misalnya sayuran hijau.