TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini ada bocoran tentang alasan penumpang tidak boleh mengembangkan jaket pelampung di dalam pesawat.
Ada banyak rehasia penerbangan yang sebenarnya tidak diketahui penumpang pesawat komersial.
Mulai dari fakta menjijikkan kebersihan di dalam pesawat hingga ke mana kotoran toilet di pesawat dibuang.
Namun, seorang pengguna Reddit telah menghebohkan dunia maya setelah membocorkan rahasia penerbangan yang sering tidak disadari penumpang pesawat.

Satu di antaranya tentang evakuasi kondisi darurat dan kapan seharusnya penumpang mengembangkan jaket pelampung.
Alasan sebenarnya karena bisa menyebabkan penumpang tenggelam jika pesawat terendam di air.
Seorang pengguna Reddit yang berprofesi sebagai pramugari menjelaskan, "jangan mengembangkan rompi atau jaket pelampung di dalam pesawat, termasuk saat terjadi kecelakaan atau kondisi darurat. Kembangkan jaket pelampung saat kamu sudah meninggalkan pesawat."
"Jika pesawat jatuh ke dalam air dan kamu sudah mengembangkannya, maka kamu akan tenggelam sebelum bisa ke luar dari pesawat," imbuhnya.

"Banyak orang panik dan ingin mengembangkan jaket pelampung di pesawat segera, padahal itu justru membahayakan."
DIlansir dari laman Express.co.uk, mengembangkan jaket pelampung di dalam pesawat juga membuat kita sulit melewati pintu darurat.
Bahkan itu bisa membuat jaket pelampung robek dan tidak berguna.
Menurut acara televisi Air Crash Investigation, kecelakaan pesawat pada tahun 1996 mengungkapkan beberapa hal yang terjadi ketika kita menggembungkan jaket pelampung di kabin.
Ethiopian Airlines Flight 961 dibajak pada 23 November 1996 dan mendarat darurat di atas air.
Dari 175 penumpang, 125 tewas dengan penyelidikan yang mengungkapkan banyak penumpang menggembungkan jaket mereka di dalam pesawat.

Akibatnya mereka terjebak oleh naiknya air.
Penumpang terjebak di kursi ketika pesawat tenggelam dan air masuk ke dalam pesawat.
Petunjuk keamanan penumpang pesawat wajib diperhatikan dan ditonton sehingga penumpang bisa menyelamatkan diri mereka sendiri saat terjadi situasi darurat.
Keluar dari pesawat saat kondisi darurat tidak harus melewati lorong.
Itulah kenapa jarak antara kursi dan pintu darurat sangat diperhitungkan.
TribunTravel.com/rizkytyas