TRIBUNTRAVEL.COM - Bekasi'>Hutan Bambu Kota Bekasi kian ramai dikunjungi warga. Terlebih tiap akhir pekan. Hutan Bambu yang terletak di pinggir Kali Bekasi RW 26, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur kini menjadi destinasi wisata baru bagi warga Bekasi.
Namun, seiring peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke Hutan Bambu itu banyak sejumlah hal yang dikeluhkan warga.
Seperti kawasan area wisata yang sempit dan kurang fasilitas saung dan tempat duduk.
Rini (37) pengunjung asal Bekasi Timur mengungkapkan dirinya sulit mencari tempat duduk dan saung untuk bercengkrama dengan sanak saudaranya. Dirinya yang telah menyiapkan sejumlah santapan makan siang untuk dimakan bersama terpaksa menunggu giliran saung yang kosong.
"Saya mondar mandir dari ujung ke ujung penuh semua tempatnya. Ini saya bawa makanan mau botram (makan bersama) sama anak dan saudara," katanya kepada Wartakota, di Hutan Bambu, Minggu (18/11/2018).
Rini meminta agar fasilitas saung bisa lebih diperbanyak.
"Harusnya saungnya ditambah, atau paling tidak ada area buat kita ngampar pakai tikar. Ini engga ada sempit juga si areanya," ucapnya.
Tuti warga Rawalumbu juga meminta hal yang sama. Ia meminta area tempat duduk lebih diperbanyak sehingga pengunjung lebih nyaman saat menikmati wisata Hutan Bambu.
"Sempit bangat, penuh gini. Susah kita cari duduk juga. Tunggu ganti gantian yang kosong aja," ujarnya.
Tuti yang datang bersama suami dan anaknya baru pertama kali datang ke Hutan Bambu ini dikarenakan sedang ramai jadi perbincangan.
"Ini kan ramai jadi perbincangan, wisata baru buat kumpul-kumpul. Eh engga tahu nya sempit ya. Kalau begini mah sulit jadi destinasi wisata kalau semakin terkenal yang datang kan semakin banyak yang datang, malah jadi desek desak gini," jelas Tuti.
Tuti juga menilai beragam fasilitas lainnya juga perlu ditingkatkan seperti kamar mandi, maupun akses jalan ke lokasi.
"Sulit kamar mandi kalau mau buang air. Sama jalannya batu dirangkai ram besi-besi gini bahaya buat anak. Ya kalau secara umum bagus ya Hutan Bambu ini, murah meriah lagi. Tolong diperbaiki dan ditingkat saja," kata Tuti.
Sementara Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto mengakui memang masih banyak perbaikan dan peningkatan yang harus dilakukan di wisata Hutan Bambu ini.
"Ya banyak yang harus kita benahani, tentunya akan kita tingkatkan agar bisa lebih bagus," katanya.
Ia mengungkapkan niat baik Pemkot Bekasi mengembangkan wisata Hutan Bambu ini mengingat wilayah Kota Bekasi masih minim area rekreasi keluarga.
"Semua potensi yang ada di Kota Bekasi kita kembangkan. Termasuk Hutan Bambu ini. Kita munculkan jadi destinasi murah meriah bagi warga. Wisata ini juga memiliki nilai edukasi, manfaat dan keberkahan bagi perekonomian warga sekitar," jelasnya.
Saat ini wisata Hutan Bambu telah dilengkapi fasilitas Wi-Fi gratis. Kedepannya lanjut Tri beragam fasilitas lainnya perlu ditambah dan ditingkatkan.
"Saya takjub ya antusias masyarakat dalam mengunjungi Hutan Bambu. Ya kita akan lengkapi terus semua fasilitas disini (hutan bambu). Termasuk akses jalan, kita juga rencananya baka siapkan bus pariwisata menuju ke lokasi," paparnya.
Hutan Bambu memiliki berbagai fasilitas mulai saung-saung yang cocok dijadikan tempat berkumpul dengan teman atau keluarga, dan spot-spot yang bagus untuk berfoto.
Ada 'Dermaga Cinta yang terbuat dari bambu juga menjadi spot menarik pengunjung untuk berfoto.
Di 'Dermaga Cinta' yang pagarnya dicat warna-warni, di tengahnya terdapat bambu berbentuk hati yang cocok dijadikan spot foto kekinian bagi anak muda.
Para pengunjung wisata Hutan Bambu ini juga bisa menikmati sarana perahu untuk menjelajahi Kali Bekasi, dengan hanya membayar Rp 10.000.
Ada juga rumah pohon, taman dan juga kandang burung Jalak Nias menambah ke asri dan keteduhan Hutan Bambu ini.
Lapar berkeliling, pengunjung bisa menikmati jajanan seperti ketoprak, soto, gado-gado maupun cemilan lainnya.
Hutan Bambu ini juga dilengkapi fasilitas Wi-Fi gratis, toilet serta musola.
Untuk ke lokasi, pengunjung bisa melalui Jalan Chairil Anwar di samping Giant Bekasi, kemudian masuk ke Jalan Letjen Sarbini, Kelurahan Margajaya Bekasi Selatan.
Setelah itu pengunjung bisa lanjut menyeberang dengan perahu eretan.
Jika tidak ingin menumpang perahu eretan, pengunjung bisa melewati Jalan RA Kartini kemudian belok di gang Ranun 1 atau 2 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pengunjung Membludak, Hutan Bambu Bekasi Kekurangan Fasilitas Wisata