TRIBUNTRAVEL.COM - Mumi Firaun yang berusia 3 ribu tahun ternyata mempunyai paspor seperti layaknya manusia yang masih hidup ketika hendak berpergian ke luar negeri.
Mumi Ramses II yang berusia lebih dari 3 ribu tahun pernah memerintah Mesir selama 67 tahun di abad ke 12 SM dan menjadi raja paling kuat di Mesir Kuno.
Mumi Ramses II ditemukan pada tahn 1881di makam seorang imam bersar bernama Pinedjem II yang hidup hampir 400 tahun setelah pemerintahan firaun agung itu.
Pada saat ditemukan, kondisi mumi Rameses the Great dalam kondisi bersih, kulitnya pun juga masih terjaga.
Namun karena beberapa faktor seperti faktor kondisi mumi yang semakin tua dan kelembapan udara di ruang mumi Ramses II tersimpan, kondisinya mumi itu pun mulai memburuk.
Pada awal 1970-an, mumi Ramses II penuh dengan bakteri dan mulai menunjukkan tanda-tanda dekomposisi.
Oleh karena itu, pihak berwenang Mesir mencari ahli dunia dan ahli Mesir yang mampu melestarikan tubuh purba.
Pakar semacam itu hanya ditemukan di Prancis.
Namun, apabila mumi Rames II bisa dibawa ke Prancis, Firaun yang sudah lama meninggal itu perlu memiliki paspor yang sah.
Pada saat itu, hukum Prancis mengatakan semua orang, baik meninggal atau hidup, harus memiliki dokumen identifikasi yang sah agar dapat masuk secara legal ke Prancis.
Supaya mumi Ramses bisa ditangani dengan baik di Prancis, pihak berwenang Mesir mengeluarkan paspor yang sah untuk Ramses Agung.
Pada saat dokumen itu dikeluarkan secara resmi, mumi Ramses II telah meninggal lebih dari 3.000 tahun.
Ketika pesawat dengan mumi Ramses II tiba di Paris, mumi Ramses II tersebut disambut oleh sebuah prosesi militer dan menerima penghormatan militer penuh, hal ini karena orotitas Prancis mengatakn semua raja yang masuk ke Prancis akan menerima pernghormatan, baik itu mati atau hidup.
Oleh karena itu, Ramses II menjadi firaun pertama dalam sejarah yang memegang paspor resmi Mesir dan menerima penghormatan militer penuh di Perancis.
Ketika mumi Ramses II berhasil diperbaiki, mumi itupun dikembalikan ke Museum Mesir di Kairo dimana mumi itu dapat dikunjungi hari ini. (TribunTravel.com/GigihPrayitno)