TRIBUNTRAVEL.COM - Sejak dahulu kala, wanita telah tunduk dan mengikuti aturan kecantikan kuno yang cukup mengerikan, demi terlihat menarik di mata pria.
Akhirnya, berubahnya perkembangan pola pikir dan masuknya budaya modern, praktik kecantikan kuno mengerikan kini sudah ditinggalkan.
Zaman dahulu, praktik kecantikan kuno yang mengerikan mulai dari mengubah bentuk kaki hingga mengaplikasikan bahan beracun di wajah.
Dilansir Tribun Travel dari Unbelievable Facts, ada sepuluh praktik kecantikan kuno paling mengerikan di dunia yang wajib dijalani oleh wanita.
1. Kotoran Buaya untuk Mengencangkan Tubuh

Orang-orang Yunani dan Romawi menggunakan kotoran buaya untuk mandi.
Tujuan mereka melakukan praktik kecantikan ini adalah untuk mengencangkan kulit.
Kotoran buaya tidak hanya untuk mandi, tapi juga digunakan untuk masker wajah.
Karena diyakini kotoran buaya dapat memperlambat proses penuaan.
2. Mengikat Kaki Tanda Kecantikan Wanita China

Di China berkembang praktik kecantikan untuk mengikat kaki sampai abad ke-20.
Kaki wanita mulai diikat dari sejak berusia muda.
Tujuannya untuk membentuk kakinya terlihat seperti bunga teratai.
Selain itu, tradisi mengikat kaki di China ini juga memberikan batasan bagi para perempuan untuk bergerak.
3. Praktik Membuat Lesung Pipit

Siapa yang tidak suka dengan lesung pipit?
Pasti banyak orang berharap ingin memiliki lesung pipit di pipinya.
Pada 1936, Isabella Gilbert menciptakan sebuah alat Dimple Maker.
Alat ini berguna untuk membuat lesung pipit sesuai bentuk yang diinginkan.
Perangkat ini terdiri dari pegas dengan dua tombol kecil yang berfungsi untuk menekan pipi.
Sehingga, akan tercipta lesung pipit sesuai yang mereka inginkan.
4. Kosmetik Diproduksi dengan Kandungan Bahan Kimia Radioaktif

Merek kosmetik Perancis yang bernama Tho-Radia mengandung bahan kimia radioaktif, seperti torium klorida dan radium blomida.
Tujuannya agar menjadikan kulit menjadi tampak bersinar.
5. Tetes Mata untuk Wanita Untuk Melebarkan Pupil Mata

Ada sebuah tradisi kecantikan memggunakan Belladonna atau nightshade untuk tetes mata wanita.
Tetes mata tersebut bertujuan untuk melebarkan pupil mata bagi wanita.
Agar memiliki mata yang besar dan indah.
Tetesan bertindak sebagai antagonis muskarinik, yang berarti bahwa ia bekerja dengan memblokir reseptor di otot-otot mata yang, pada gilirannya, mengkonstriksi pupil dalam ukuran.
Hal tersebut sangat berbahaya, jika digunakan dalam jangka panjang berpotensi sebabkan kebutaan permanen.
6. Dokter Gigi Kuno Rekomendasikan Urin Untuk Memutihkan Gigi

Perawatan gigi harian untuk orang-orang Romawi pada kelompok tertentu, dulunya menggunakan sebuah pasta gigi lokal.
Di mana pasta gigi lokal tersebut bahan utamanya adalah air seni manusia.
Dipercaya bahwa urin di Portugis memiliki efisiensi yang lebih tinggi ketika memutihkan daripada urin orang Romawi.
7. Gunakan Beauty Patches atau Tambalan Kecantikan

Selama abad ke-18, tambalan kecantikan digunakan untuk menutupi jerawat atau noda pada kulit.
Teknik kecantikan ini mengubah kekurangan wajah menjadi sebuah mode atau style.
Kejadian cacar pada abad ke -18 inilah yang memunculkan praktik kecantikan ini.
Patch kecantikan pertama dibuat dari kain mahal seperti sutra atau beludru.
Mereka kemudian dilapisi dengan perekat sehingga mereka bisa menempel di kulit seseorang.
Bentuk patch juga bermacam-macam, mulai dari lingkaran, hati, segitiga, dan lainnya.
8. Menggunakan Pensil Biru dan Ungu untuk Menarik Pembuluh Darah

Wanita zaman dahulu menggunakan pensil warna biru atau ungu untuk menarik pembuluh darah mereka di semua area di mana kulit terlihat.
Sebagian besar pada pembulu darah yang berada di daerah leher dan dada.
Praktik ini dilakukan untuk memberikan ilusi kulit putih yang keras, bahkan di bawah lampu berwarna kuning.
Praktik kecantikan ini dilakukan pada akhir 1800-an lalu.
9. Pemerah Bibir dari Serangga Beracun

Pemerah bibir pertama kali dibuat dengan menggunakan rumput laut, bromine mannite, dan yodium untuk menciptakan warna yang berbeda.
Warna yang bisa mereka buat berkisar dari jeruk keprok panas hingga merah jambu.
Selain itu, ketika bromine mannite dicampur dengan yodium, itu memberi warna ungu tua.
Kemudian Cleopatra membuat sebuah warna lain dengan racikan tangannya sendiri.
Ia membuat pemerah bibir dengan menghancurkan kumbang beracun.
Untuk menciptakan warna tersebut tidak mudah karena diperlukan sekitar 70.000 kumbang untuk menciptakan hanya satu pon pewarna.
10. Pemutih Kulit dari Karbonat Timbal yang Beracun

Wanita diabad ke-16 terpaksa menggunakan produk yang dikenal sebagai 'Ceres Venesia'.
Umumnya dikenal juga sebagai 'Spirits of Saturn', bahan tersebut dulunya digunakan sebagai pemutih kulit.
Pemutih tersebut dianggap sebagai yang terbaik pada zaman dulu.
Pemakaian produk tersebut jika digunakan dalam waktu yang lama justru akan menyebabkan kerusakan pada kulit.
Produk ini juga menjadi penyebab kematian Maria Coventry, pada 1760.
Saat itu usianya baru menginjak 27 tahun.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)