TRIBUNTRAVEL.COM - Di zaman modern ini, masihkah kamu percaya mitos yang tidak terbukti secara ilmiah?
Meskipun kamu tidak percaya, mitos yang berkembang di masyarakat akan tetap ada.
Terutama mitos seputar makanan, misalnya minum kopi membuat orang susah tidur dan kulit ayam mengandung lemak tinggi.
Atau Karbondioksida yang terkandung dalam minuman menyebabkan gastritis dan penyakit saluran pencernaan.
Merangkum dari laman Brightside.me, berikut 8 mitos seputar makanan menurut sudut pandang ilmiah.
Mitos#1 : Kita tidak boleh minum kopi setelah jam 12 malam jika ingin tidur nyenyak di malam hari.

Faktanya, efek stimulan kafein tergantung pada individu .
Ini semua tentang kerja CYP1A2, gen yang bertanggung jawab untuk metabolisme kafein.
Jumlah enzim yang diproduksi oleh gen ini membagi kita menjadi 3 kelompok: tinggi, sedang, dan sensitivitas rendah terhadap kafein.
Mitos#2 : Kita harus makan buah super yang diperkaya antioksidan untuk mengatasi radikal bebas.

Faktanya, semua tanaman memiliki agen oksidatif sehingga mereka semua memiliki berperan sebagai antioksidan.
Sayangnya, sebagian besar studi keberadaan antioksidan belum semua dilakukan di laboratorium.
Untuk mengevaluasi dampak agen oksidatif pada manusia, perlu lebih banyak dilakukan penelitian in vivo.
Mitos#3 : Tubuh kita mengumpulkan racun dan membutuhkan detoksifikasi teratur.

Pada tahun 2009, sekelompok ilmuwan menghubungi produsen 15 produk detoks populer.
Para ilmuwan itu mencari tahu, apa bukti atas klaim produk mereka dan apa yang mereka maksud dengan "detox."
Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan para ilmuwan dan jelas bahwa klaim detoks hanya trik pemasaran.
Mitos#4 : Garam dapur adalah racun bagi tubuh. Lebih baik menggantinya dengan garam eksotis yang sehat.

Biasanya kita disarankan untuk mengganti garam biasa dengan garam dari laut merah, garam Himalaya, garam hitam, atau banyak jenis garam lainnya.
Faktanya, perbedaan antara jenis ini sangat kecil, jadi harus mengkonsumsi garam dalam jumlah tertentu untuk mendapatkan manfaat penuh.
Mitos#5 : Ragi adalah produk buatan dan tidak sehat.

Saccharomyces cerevisiae adalah spesies alami ragi yang alami, bukan dibuat oleh manusia.
Daftar panjang unsur-unsur kimia yang terkandung dalam ragi hanyalah unsur-unsur yang digunakan dalam produksi ragi.
Starter fermentasi yang biasanya digunakan sebagai pengganti ragi sebenarnya adalah ragi yang biasa ditanam sendiri.
Mitos#6 : Kita tidak boleh memanaskan madu karena menghasilkan hidroksimetilfurfural yang berbahaya.

Hydroxymethylfurfural ( HMF ) terkandung dalam semua jenis madu.
Memang benar bahwa konsentrasinya meningkat jika kita memasak produk manis ini, tetapi HMF juga terkandung dalam banyak makanan (dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada madu).
Dan tidak ada penelitian yang membuktikan HMF berbahaya bagi manusia.
Mengonsumsi 30 mg HMF sehari bena-benar aman, tetapi seseorang tidak akan bisa mengonsumsi banyak madu dalam sehari.
Mitos#7 : Mayones adalah sumber kolesterol dan musuh bagi orang yang ingin menurunkan berat badan.

Mayones memang mengandung banyak lemak, tetapi bukan ide yang baik untuk menggantikannya dengan minyak (zaitun atau wijen) dalam salad.
Masalahnya, mayones memiliki 50-80% lemak, sedangkan minyak memiliki 95-99%.
Mitos#8 : Kulit ayam adalah komponen yang paling berbahaya yang harus dibuang dan dihindari orang diet.

Dikatakan bahwa kulit ayam memiliki banyak lemak dan kolesterol.
Tetapi orang-orang biasanya tidak memperhitungkan bahwa lipid kulit ayam terdiri dari asam lemak tak jenuh favorit ahli gizi.
Asam ini menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik.
Terlebih lagi, kulit ayam adalah sumber kolagen yang memiliki pengaruh besar pada otot, kulit, dan persendian kita.
TribunTravel.com/rizkytyas