Breaking News:

Petugas Taman Nasional di Jepang 'Gratiskan' Pengunjung Selama 2,5 Tahun, Bikin Rugi Rp 3,3 Miliar

Pihak taman Shinjuku Gyoen mengungkap pada Januari 2018, petugas tiket taman itu membiarkan para turis asing masuk dengan gratis selama 2,5 tahun.

Instagram/rourephoto
Shinjuku Gyoen, taman nasional terbesar yang ada di Tokyo, Jepang. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Petugas taman Shinjuku Gyoen di Tokyo, Jepang membuat taman nasional itu mengalami kerugian. Ia tidak berani menarik uang tiket kepada turis asing karena tidak bisa berbicara dengan bahasa selain bahasa Jepang.

Setiap taman di Jepang pasti memiliki petugas yang bertugas untuk menjual tiket kepada pengunjung.

Namun, sebuah taman di Jepang terpaksa mengalami kerugian cukup besar karena petugasnya.

Dikutip TribunTravel.com dari laman Daily Mail, Shinjuku Gyoen merupakan sebuah taman nasional di Tokyo, Jepang yang mengenakan tarif masuk hanya sekitar 200 yen atau setara Rp 27 ribu.

Tarif masuk ini berlaku bagi pengunjung dewasa.

Jumlah ini tentunya terbilang sangat murah bukan?

Namun, penjaga gerbang masuk Shinjuku Gyoen membuat taman tersebut mengalami kerugian mencapai 24,8 juta yen atau hampir mencapai Rp 3,3 miliar karena ia terlalu takut untuk meminta para turis untuk membayar tarif masuk taman.

Pihak taman Shinjuku Gyoen mengungkap pada Januari 2018 lalu, petugas tiket taman telah membiarkan para turis asing masuk taman dengan gratis selama dua setengah tahun.

Ini berarti, ada sekitar 125.000 orang turis yang bisa masuk ke Shinjuku Gyoen tanpa harus membayar uang masuk sama sekali.

Pria petugas tiket yang tidak disebutkan namanya ini memang sudah tua, berusia 70-an tahun.

2 dari 3 halaman

Ia mengatakan, ia takut untuk berkomunikasi dengan tamu non-Jepang karena dia tidak berbicara bahasa asing.

Sekarang, diperkirakan tindakannya ini membuat Shinjuku Gyoen mengalami kerugian lebih dari hampir 25 juta yen.

Namun, meskipun petugas tiket lanjut usia itu tidak menarik uang dari para pengunjung Shinjuku Gyoen, dia masih memberikan tiket, SoraNews24 melaporkan.

Tiket masuk Shinjuku Gyoen berisi kode QR, yang harus dipindai di gerbang agar pengunjung dapat masuk areal taman.

Padahal, tiket 'gratis' ini mencantumkan besaran tarif sebanyak 200 yen dalam bahasa Inggris.

Petugas Shinjuku Gyoen tersebut tampaknya telah meminta staf taman lain, yang menangani data dan pemrosesan, untuk membatalkan penjualan baginya untuk menghindari perbedaan antara pendapatan yang tercatat dan jumlah uang yang sebenarnya diterima.

Dia terus membagikan tiket gratis hingga Desember 2016, sampai akhirnya seorang anggota staf lain menyaksikan perilaku anehnya dan memperingatkan manajemen, lapor Guardian.

Akhirnya, gaji yang ia terima dipotong sebesar 10 persen dan petugas tiket tersebut diminta untuk mengambil pensiun.

Serta mengembalikan setengah dari bonus pensiun sebesar 300.000 yen-nya.

Shinjuku Gyoen adalah satu di antara taman nasional terbesar dan paling terkenal di Tokyo.

3 dari 3 halaman

Shinjuku Gyoen menampilkan taman bergaya Perancis, Inggris, dan Jepang.

Didirikan pada Periode Edo (1603 - 1867) sebagai kediaman feodal di Tokyo, Shinjuku Gyoen akhirnya diubah menjadi kebun raya.

Shinjuku Gyoen juga pernah hampir hancur total selama Perang Dunia II.

Namun, taman ini dibangun dan dibuka kembali pada tahun 1949 sebagai taman umum.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
JepangTokyoShinjuku Gyoen Ikan Shisamo Donburi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved