TRIBUNTRAVEL.COM - Paspor merupakan satu penanda identitas yang tak boleh ketinggalan saat traveling ke luar negeri.
Setiap kali bepergian ke luar negeri, paspor pun mendapat stempel di negara yang dikunjungi.
Namun, kemajuan teknologi nantinya akan menggeser peran penting paspor dalam urusan traveling.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Travel and Leisure, paspor akan digantikan oleh iris mata.
Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA), 45% traveler masa depan siap membuang paspor kertas dan menggunakan identifikasi biometrik sebagai gantinya.
Maskapai dan bandara menyiapkan landasan untuk mewujudkannya, yakni dengan Proyek IATA One ID.
Proyek IATA One ID didedikasikan untuk mempermudah para traveler melewati gate tanpa harus repot merogoh saku atau tas untuk mengambil kertas paspor atau boarding pass.
Satu ID akan didasarkan pada identitas digital untuk penumpang yang didukung oleh 'token biometrik tunggal.'
Token itu dapat diperoleh dari hasil pemindaian wajah atau pengukuran lainnya.
Ada berbagai macam sistem identifikasi biometrik yang akan segera terwujud.
Mulai dari sidik jari hingga pemindaian telapak tangan, iris mata atau pemindaian wajah, hingga sistem yang dapat mengidentifikasi seseorang berdasarkan detak jantung, suara, langkah, atau bahkan aroma tubuh.
Namun, pihak maskapai dan bandara lebih memilih pemindaian wajah.
Nantinya, akan ada lebih banyak mesin pemindai yang terpasang setiap bulannya di bandara di seluruh dunia.
Perusahaan teknologi penerbangan SITA mengatakan, 71% maskapai penerbangan dan 77% dari bandara merencanakan program utama penelitian dan pengembangan ID biometrik selama tiga tahun ke depan.
Namun, perpindahan dari paspor kertas ke identifikasi biometrik akan dilakukan secara bertahap.
Menurut laporan terbaru mereka, 59% dari bandara berencana untuk memperkenalkan gerbang self-boarding yang bekerja dengan kombinasi ID biometrik dan dokumen perjalanan.
52% lainnya memiliki rencana untuk memasang gerbang self-boarding yang hanya akan menggunakan ID biometrik.
Serta, 47% bandara berencana untuk beralih ke satu ID tanda biometrik tunggal di semua pos pemeriksaan bandaranya pada 2021.
Delta Airlines dan Hartsfield-Jackson Atlanta Airport adalah yang paling antusias menyambut tren ID biometrik ini.
Sementara, perusahaan teknologi VisionBox berada selangkah lebih maju.
Perusahaan ini mengembangkan jalur biometrik yang dapat memindai dalam mengonfirmasi identitas penumpang saat mereka berjalan, tanpa harus berhenti di depan kamera.
Namun, yang jadi tantangan utama bagi maskapai dan penerbangan adalah membuat One ID bisa berfungsi di seluruh dunia.
Sementara kemajuan teknologi seperti One ID dapat mempermudah identifikasi seseorang dengan metode biometrik, jangan buru-buru membuang paspormu.
Paspor tetap harus dibawa untuk penerbangan internasional.
Paspor menjadi dokumen resmi yang diperlukan untuk mengonfirmasi identitas biometrik sekaligus untuk berjaga-jaga kalau mesin pemindai biometrik rusak sewaktu-waktu.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)