lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika traveling ke luar negeri, memahami sekaligus menaati peraturan setempat adalah tindakan yang bijak.
Setiap negara memiliki peraturan dan kebiasaan yang berbeda-beda.
Sebagai traveler yang baik, kita harus mengetahui hal-hal apa saja yang boleh maupun tidak boleh dilakukan menurut peraturan setempat.
Peraturan tersebut juga tetap harus ditaati meski tidak tertulis.
Jika nekat atau tidak sengaja melanggar, traveler dapat dikenai denda atau ditangkap petugas kepolisian.
Misalnya, tidak boleh membangun istana pasir di Italia atau larangan bersiul di Kanada.
Berikut TribunTravel.com telah merangkum dari laman Brightside, deretan peraturan yang harus kamu patuhi saat berada di 10 negara di dunia.
1. Tidak boleh menggunakan kantong plastik (Kenya)
Di Kenya, penggunaan kantong plastik tidak diperbolehkan.
Jika kedapatan memiliki atau menggunakan kantong plastik, kamu akan dikenai denda maksimum mencapai 38 ribu dolar AS atau setara Rp 578 juta.
2. Tidak boleh berselfie (Uni Emirat Arab)
Ada banyak peraturan yang ketat di negara-negara Muslim.
Termasuk mengambil foto orang lokal.
Sementara, di beberapa pantai di Dubai kamu tidak boleh mengambil foto selfie diri sendiri maupun temanmu.
3. Tidak boleh meninggalkan pria sendirian (Arab Saudi)
Di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, laki-laki yang berusia lebih dari 16 tahun tidak boleh mengunjungi supermarket besar.
Ini bertujuan untuk melindungi nilai-nilai moral perempuan.
4. Tidak boleh membangun istana pasir (Italia)
Walikota Eraclea, sebuah kota dekat Venesia, melarang pembuatan istana pasir dan bermain bola agar semua pengunjung dapat menikmati saat-saat berjemur dan mendengar suara lautan.
5. Tidak boleh bersiul (Kanada)
Kamu dapat terkena denda sebesar 250 dolar Kanada atau setara Rp 2,9 juta jika bersiul di Petrolia, Ontario.
Ini merupakan cara untuk melindungi warga dari kebisingan yang mengganggu.
6.Tidak boleh menggunakan layanan taksi online, termasuk Uber (Columbia)
Di Kolombia, penggunaan layanan taksi yang tidak resmi tidak diperbolehkan, termasuk aplikasi Uber.
Agar tidak terlihat sedang menggunakan layanan taksi yang tak resmi, cobalah duduk di kursi penumpang di sebelah pengemudi.
Jangan duduk di kursi belakang, kecuali kamu ingin diberhentikan oleh polisi.
Bagi penumpang, hanya dikenai denda 39 dolar AS atau Rp 593 ribu, tetapi sang supir bisa saja kehilangan mobilnya.
7. Jangan mengenakan sandal jepit (Italia)
Di Pulau Capri, Italia, pengunjung tidak diperbolehkan mengenakan sandal jepit.
Alas kaki pantai adalah hal yang ilegal karena dianggap berisik dan dapat mengganggu orang lain.
8. Jangan mengemudi mobil dalam keadaan tanpa busana (Thailand)
Tak peduli seberapa panas suhu di Thailand, jangan pernah mengenakan bikini saat mengemudi mobil.
Sebaiknya pakai kaus atau T-Shirt.
Aturan ini berlaku bagi pengemudi dan penumpang.
Agar tidak didenda karena mengenakan pakaian minim saat mengemudi, pastikan AC dalam mobil bekerja dengan baik sehingga kamu tidak kepanasan.
9. Jangan berbaur dengan lingkungan alam (Barbados)
Untuk menghindari konflik dengan polisi setempat di Barbados, jangan pernah mengenakan busana atau aksesoris bergaya militer.
Hanya petugas militer asli yang boleh mengenakan pakaian semacam itu.
Pakaian bergaya militer dilarang di Barbados, Jamaika, Grenada, Dominika, dan St. lucia.
Larangan ini mencakup pakaian, tas punggung, dompet, dan benda-benda lainnya yang berwarna khaki.
10. Tidak boleh jogging pagi hari (Burundi)
Kegiatan lari pagi agar tubuh tetap fit dan langsing bukanlah hal yang dilarang.
Kecuali di Burundi.
Jogging pagi hari dapat membuatmu ditahan polisi.
Di Burundi, lari dapat dianggap tindakan perang.
Oleh karenanya, presiden Burundi secara resmi melarang kegiatan jogging pagi hari untuk menghentikan konflik antara grup-grup etnis di negara tersebut.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)
