Breaking News:

Sempat Beredar di Masyarakat, 3 Mitos tentang Ubur-ubur Ini Ternyata Hanya Hoax

Bicara tentang ubur-ubur, ternyata ada beberapa informasi terkait binatang jeli kenyal ini yang tak terbukti benar.

Aflo/Naturepl.com
Ubur-ubur 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada beberapa informasi tentang ubur-ubur yang beredar di masyarakat, tetapi tak semuanya terbukti benar. Seperti 3 mitos ini.

Belum lama ini, pengunjung di Pantai Ancol dikejutkan dengan kemunculan ubur-ubur.

Ubur-ubur yang muncul di permukaan pantai itu terlihat dalam berbagai warna, mengutip laman Kompas.com.

Ada yang berwarna putih tulang atau cokelat.

Ubur-ubur
Ubur-ubur (Stephen Frink Collection/Alamy Stock Photo)

Ubur-ubur Terlihat di Pantai Ancol, Berikut Penjelasan LIPI tentang Sengatan Hewan Jeli Kenyal Ini

Ukurannya pun beragam.

Sengatan ubur-ubur di Pantai Ancol memang tidak terlalu berbahaya, hanya bisa memberi efek gatal jika bersentuhan dengan hewan ini.

Bicara tentang ubur-ubur, ternyata ada beberapa informasi terkait binatang jeli kenyal ini yang tak terbukti benar.

Seperti 3 mitos berikut ini, sebagaimana dirangkum TribunTravel.com dari laman earthsky.org.

1. Semua ubur-ubur merupakan spesies yang sama.

Ubur-ubur raksasa
Ubur-ubur raksasa (imgur via Brightside)

Berenang Bersama Ubur-ubur yang Tidak Menyengat di Pulau Kakaban, Kalimantan Timur

Faktanya, ada lebih dari 200 spesies ubur-ubur di seluruh dunia yang terdaftar.

2 dari 4 halaman

Dan ada lebih banyak lagi jenis ubur-ubur yang menyengat.

Kondisi lingkungan yang dibutuhkan setiap spesies untuk berkembang bisa berbeda.

Para ilmuwan NOAA dan Smithsonian Institution baru-baru ini menemukan, ubur-ubur sea nettle di Teluk Chesapeake jauh berbeda dibandingkan dengan spesies ubur-ubur sea nettle di laut terbuka.

Sehingga ilmuwan mengategorikan ubur-ubur sea nettle di Teluk Chesapeake sebagai spesies baru.

2. Ubur-ubur suka mengejar manusia.

Ubur-ubur
Ubur-ubur (spiegel.de)

5 Bahaya Tersembunyi yang Siap Mengintaimu di Pantai, Ada Ubur-ubur sampai Alga Mekar

Tidak benar.

Setiap kontak manusia dengan ubur-ubur pasti hanya bersifat insidental.

Manusia tidak ada dalam menu makanan mereka.

Namun, ketika berada di lingkungan ubur-ubur, manusia bisa menghalang-halangi tentakel mereka.

Meskipun ubur-ubur tidak memiliki otak, binatang ini dapat merasakan cahaya dan memiliki perilaku berenang yang terkoordinasi.

3 dari 4 halaman

Hal ini membantu menjaga ubur-ubur selalu berada di tempat yang tepat di laut untuk berburu tanaman mikroskopis dan telur ikan / larva, atau mangsa lain seperti ikan, cacing, dan krustasea.

3. Mengoleskan urin ke bagian tubuh yang tersengat ubur-ubur dapat mengurangi rasa sakit

Seorang balita meninggal tersengat ubur-ubur
Seorang balita meninggal tersengat ubur-ubur (Instagram)

Menggigit Kuku hingga Mengelupasi Kulit, 5 Kebiasaan Ini Tanda Seseorang Stres dan Cemas Berlebih

Mungkin ini adalah yang paling menarik dari mitos-mitos yang lain.

Faktanya, penggunaan urin untuk mengobati sengatan ubur-ubur telah diuji dan terbukti tidak membantu mengurangi rasa sakit.

Saat terkena sengatan ubur-ubur, sebaiknya oleskan cairan asam seperti cuka.

Ada juga beberapa produk yang tersedia secara komersial untuk mengobati sengatan ubur-ubur.

7 Penginapan Murah di Denpasar, Tarif di Bawah Rp 100 Ribu Sudah Gratis Akses Wifi

Saat tersengat ubur-ubur, ada beberapa hal yang harus dilakukan.

Pertama, carilah tentakel yang menempel di kulit, dan bersihkan area tersebut dengan air laut dingin.

Jangan menggosok area yang terkena sengatan karena itu secara tidak sengaja dapat mendistribusikan racun lebih luas ke dalam tubuh.

Manfaatkan cuka atau produk komersial yang berfungsi untuk mengobati sengatan ubur-ubur, apabila rasa sakit masih berlanjut.

4 dari 4 halaman

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comHoaxMitos Ubur-uburAncol Pantai Ancol
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved