lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Di Jepang, ada satu jenis sushi yang bercitarasa manis. Namanya inarizushi.
Sushi merupakan satu makanan khas Jepang yang sudah mendunia.
Umumnya, sushi bercitarasa asin, gurih, umami.
Seperti, maki-zushi yang diberi isian alpukat dan daging ikan salmon, tako nigiri yang berupa sushi nigiri dengan daging gurita rebus, dan lainnya.
Lalu apakah ada jenis sushi dengan rasa manis?
Jawabannya, ada!
Sushi bercitarasa manis disebut Inarizushi atau inari-sushi.
Dikutip TribunTravel.com dari laman gurunavi.com, inarizushi adalah varian sushi yang unik.
Sushi manis ini dimasukkan dalam sejenis kantung yang terbuat dari tahu dan disebut inari.
Sementara isiannya adalah nasi sushi Jepang.
Di Jepang, inarizushi dapat ditemukan di berbagai restoran sushi, dipesan sebagai makanan pendamping di banyak restoran mi dan teishoku (makanan set), dan merupakan tambahan yang populer dalam kotak bento.
Meski tidak dianggap sebagai makanan penutup, rasa inarizushi yang manis memberikan sensasi pelengkap rasa setelah makan makanan besar.
Nama inarizushi berasal dari kuil-kuil inari di seluruh Jepang yang dibangun untuk menghormati dewa kesuburan, padi, dan pertanian dalam kepercayaan Shinto.
Menurut cerita rakyat, utusan dari dewa ini adalah rubah dan makanan favoritnya adalah inari.
Pada dasarnya, inarizushi terdiri dari satu kantung nasi.
Namun seperti sandwich, ada banyak ragam bahan isian yang bisa ditambahkan ke dalamnya.
KANTONG TAHU INARIZUSHI
Kantong tahu inarizushi dikenal dengan sebutan abara-age atau inari-no-moto.
Yakni berupa irisan tipis tahu yang digoreng dan direndam dalam campuran mirin, kecap, dan dashi.
Biasanya, inari bisa dibeli di supermarket Jepang.
NASI INARIZUSHI
Seperti varian sushi lainnya, inarizushi menggunakan nasi sushi biasa.
Nasi panas dicampur dengan cuka, gula, dan garam sehingga menciptakan rasa manis, asam, dan asin.
Kemudian, nasi tersebut ditekan dalam bentuk memanjang (mirip dengan nigiri) dan dimasukkan ke kantong tahu inari.
BENTUK INARIZUSHI
Biasanya, inarizushi berbentuk persegi atau segitiga mirip onigiri.
Secara historis, bentuk segitiga ditemukan di wilayah Kansai (Honshu bagian barat) dan bentuk persegi di Kanto (Honshu bagian timur).
ISIAN INARIZUSHI
Selain nasi biasa, inarizushi punya beberapa ragam isian yang bisa dicampur dengan nasi atau ditaruh di atas nasi dengan kondisi kantong tahu inarinya terbuka.
Berikut adalah beberapa isian inarizushi yang paling populer:
1. Biji wijen
Biji wijen hitam dan putih adalah bahan tambahan yang populer untuk inarizushi.
Taburan biji wijen ditambahkan ke beras dan dicampur, menciptakan tampilan sederhana, tetapi dekoratif dan menambah rasa gurih mirip kacang.
2. Acar bunga sakura
Selama musim bunga sakura, banyak makanan yang sering dihiasi dengan bunga sakura yang telah diawetkan dalam garam.
Sehingga membuat makanan tampak lebih meriah dan dekoratif untuk dinikmati.
Hanami bento (bento untuk festival melihat bunga sakura) adalah makanan populer yang dimakan saat piknik.
Hanami bento juga biasanya disertai inarizushi dengan acar bunga sakura yang ditempatkan di atasnya, atau dicampur langsung dengan nasi.
3. Sakura ebi
Sakura ebi adalah udang kecil (ebi) berwarna pink yang merupakan tambahan populer untuk makanan Jepang.
Inarizushi dapat diisi dengan sakura ebi yang masih mentah, sudah dimasak, atau kering.
Kadang-kadang juga dikombinasikan dengan bahan lain seperti tobiko (ikan roe) atau shirasu (ikan sarden kecil-kecil).
4. Tsukudani Kombu
Tsukudani adalah teknik memasak masakan Jepang dimana bahan-bahannya direbus dalam campuran kecap, dashi, mirin, dan gula.
Tsukudani kombu (sejenis rumput laut) adalah tambahan yang populer untuk hidangan nasi dan salad di Jepang, dan dapat digunakan dalam inarizushi.
5. Shichimi Togarashi
Untuk versi pedas manis dari inarizushi, bumbu shichimi togarashi Jepang dapat ditaburkan di atas kantung nasi yang terbuka.
Ini adalah bumbu yang sangat umum digunakan dan merupakan campuran dari tujuh bumbu (shichi).
Yakni, cabai merah, lada sansho, kulit jeruk panggang, biji wijen hitam dan putih, rumput laut dan jahe.
Bumbu shichimi togarashi telah digunakan di Jepang selama ratusan tahun.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)
