TRIBUNTRAVEL.COM - Buah dan sayuran ternyata mengalami perkembangan dan perubahan seiring berjalannya waktu. Traveler, apakah kalian penasaran dengan wujud masa lalu buah yang umum kita konsumsi saat ini?
Traveler, sejalan dengan perkembangan zaman dan waktu yang selalu bergerak maju, banyak hal yang mengalami perubahan drastis.
Mulai dari hal besar seperti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, fashion, dunia kedokteran dan obat-obatan, hingga wujud buah-buahan dan sayur mayur yang dikonsumsi manusia.
Banyak perubahan yang didesain dan diciptakan manusia untuk meningkatkan rasa dan penampilan buah dan sayur tersebut.
Mengutip laman Brightside, kali ini TribunTravel.com telah merangkum lima perbandingan yang menunjukkan perubahan yang dialami buah-buahan dari zaman dahulu dan sekarang.
1. Semangka
Lukisan abad ke-17 yang dibuat oleh Giovanni Stanchi menunjukkan sejenis semangka yang belum pernah dilihat manusia zaman sekarang.
Berkat teknologi rekayasa pangan, ilmuwan berhasil memodifikasi semangka kecil dengan bagian dalam berwarna putih menjadi semangka besar berwarna merah seperti sekarang ini.
2. Pisang
Orang-orang Papua Nugini dan Asia Tenggara telah mengonsumsi pisang sejak 10 ribu tahun yang lalu.
Namun, pisang baru dibudidayakan sejak tujuh ribu tahun yang lalu.
Meski begitu, wujud dan rasa pisang zaman dahulu sangat berbeda dibandingkan dengan pisang zaman sekarang.
Pisang modern merupakan hibrida dari Musa acuminata dan Musa balbisiana, tetapi rasa dan penampilannya sudah berkembang banyak.
3. Terong
Terong pertama kali dikembangkan di China dan memiliki wujud yang sangat berbeda dibandingkan terong zaman sekarang.
Terong zaman dahulu berukuran kecil, berduri, dan memiliki beragam warna mulai dari kuning hingga biru langit.
Butuh waktu lama dan upaya yang keras untuk mengembangkan rasa dan wujud terong seperti sekarang ini.
4. Timun
Nenek moyang mentimun modern memiliki banyak biji, ditutupi duri, bahkan juga beracun.
Zaman dahulu, mentimun hanya ditanam untuk tujuan terapi.
Sebagai makanan, mentimun dimanfaatkan pertama kali di India lebih dari 6 ribu tahun yang lalu.
5. Alpukat
Alpukat baru dikembangkan pada milenium ketiga Sebelum Masehi.
Suku Aztec menyebut buah ini sebagai 'forest oil' atau 'minyak hutan' (menurut artikel Chronicles of Peru yang ditulis Pedro Cieza de León, 1553).
Awalnya, mereka hanya menggunakan biji alpukat untuk ditumbuk dicampur dengan jelaga, dan digunakan sebagai obat.
Oh iya, biji alpukat saat itu sangat besar, bahkan ukurannya mencapai 80 persen dari seluruh buah alpukat.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)