lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebenarnya, dari mana sih nama benua Eropa alias Europe berasal?
Traveler, Eropa memang menjadi satu benua yang kaya akan destinasi wisata buat kamu yang ingin mencari suasana berbeda dari negara tropis.
Layaknya sebagian besar tempat di seluruh dunia, setiap nama tempat memiliki kisah asal-usul tersendiri, termasuk Eropa.
Lalu, kira-kira dari mana nama Eropa atau Europa berasal?
Mengutip laman britannica.com, konstruksi nama Eropa sebenarnya sudah ada secara konseptual jauh sebelum ahli geografi mulai berdebat tentang jumlah benua di dunia.
Perdebatan tersebut berkaitan tentang pertanyaan, apakah Bumi memiliki tujuh atau enam benua.
Beberapa orang menganggap Bumi memiliki enam benua karena Eropa dan Asia dihitung menjadi satu.
Orang Yunani kuno membagi dunia menjadi tiga unit utama.
Sebutan Libya mengacu pada bagian utara benua Afrika.
Ketiga sebutan ini adalah divisi atau pembagian wilayah yang Ptolemeus gunakan ketika ia meletakkan peta dunia dalam Panduan Geografi (Guide to Geography atau Geografik ē hyphēgēsis) pada abad ke-2.
Jadi konsep tentang Eropa memang sudah sangat tua, tetapi dari mana nama itu berasal?
Ada sejumlah teori berkaitan dengan asal-usul nama Eropa (Europe).
Dengan menggunakan pendekatan linguistik, beberapa ahli percaya nama Eropa merupakan asal-usul deskriptif.
Mereka yang melihat ke bahasa Yunani kuno mengurai akar nama Eropa dengan menggabungkan kata 'eurys', yang berarti 'lebar,' dan 'ops', yang berarti 'wajah' atau 'mata.'
Sehingga, jadilah makna 'memandang jauh' sebagai deskripsi yang tepat untuk menggambarkan garis pantai yang luas di Eropa seperti yang terlihat dari perspektif kapal orang-orang Yunani.
Dengan ekstensi, mereka percaya uraian kata ini berkonotasi "daratan."
Sementara, sejumlah petualang yang lebih dekat dengan dataran utara melaporkan keberadaan pegunungan dan cekungan sungai yang jauh lebih besar daripada wilayah Mediterania, bersama iklim yang sangat berbeda dengan yang ada di Yunani.
Belum lagi, ada pula hutan purba dan stepa yang luas.
Para cendekiawan lain berpendapat, asal usul nama Eropa dapat ditemukan dalam bahasa Aksara Semit yang dituturkan di Mesopotamia kuno.
Mereka merujuk pada kata dalam bahasa Akkadia 'erebu', yang berarti "matahari terbenam."
Serta alasan bahwa, dari perspektif Mesopotamia, matahari yang terbenam di bagian barat, atau persisnya di Eropa.
Para cendekiawan tersebut juga mengutip kata Akkadia untuk matahari terbit, 'asu', yang mereka percaya menjadi asal-muasal nama Asia.
Dari titik nol Mesopotamia, matahari yang terbit di timur akan naik dari Asia.
Sebuah teori lain juga bersaing menempatkan eponim untuk Eropa dalam mitologi.
Khususnya dalam banyak versi cerita tentang dewi Europa, yang beberapa di antaranya berasal dari ribuan tahun lalu.
Salah satu versi tertua mengidentifikasi Europa sebagai satu dari Oceanide, yakni 3.000 nimfa laut yang menduduki tingkat rendah dalam hierarki mitologi Yunani.
Europa adalah satu dari 41 dewa minor yang dianggap layak untuk diberi nama.
Versi mitologi lainnya menghubungkan Europa dengan Demeter, dewi Bumi dan pertanian.
Meskipun tidak diketahui nama mana yang datang lebih dulu, telah diduga bahwa nama Europa adalah nama pra-Yunani untuk menyebut dewi Bumi.
Sementara, Demeter adalah nama Yunani atau bahasa Yunani untuk dewa yang lebih regional.
Dalam versi mitologi Europa yang paling terkenal, Europa, putri dari Phoenix atau Agenor, raja Phoenicia diculik oleh Zeus, yang menyamar sebagai banteng putih.
Zeus merenggut sang putri menjauh dari Phoenicia ke Kreta, di mana dia melahirkan tiga putra: Minos, Rhadamanthys, dan Sarpedon.
Namun hingga kini, masih belum diketahui asal usul nama Eropa secara pasti.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)
