Breaking News:

Pengalaman Terbang 18 Jam Nonstop dari Singapura-Newark, Kenyamanan Penumpang Sangat Diperhatikan

Pada hari Kamis (11/10/2018), saya berkesempatan mengikuti penerbangan perdana Singapore Airlines (SQ) ke Amerika Serikat (AS).

TribunBali/Eviera Paramita Sandi
Penerbangan Singapore Airlines dari Singapura ke Newark 

TRIBUNTRAVEL.COM - Apa yang anda bayangkan bila terbang selama 18 jam nonstop, dan tidur malam serta bangun masih di pesawat?

Berikut ini tulisan jurnalis Tribun Bali, Eviera Paramita Sandi, yang sedang mengikuti penerbangan langsung terpanjang di dunia saat ini dari Singapura ke Newark, AS.

Pada hari Kamis (11/10/2018), saya berkesempatan mengikuti penerbangan perdana Singapore Airlines (SQ) ke Amerika Serikat (AS).

Penerbangan SQ 022 itu lepas landas dari Bandara Internasional Changi pukul 23.37 waktu Singapura, yang tidak ada perbedaan dengan waktu Bali atau waktu Indonesia tengah (WITA).

Penerbangan membawa 150 penumpang dan 17 kru, termasuk 4 pilot.

Kapasitas pesawat itu adalah 161 penumpang, dengan komposisi 67 kursi Kelas Bisnis, dan 96 kursi Kelas Premium Economy.

Penerbangan SQ 022 ini spesial, dan karena itu pun saya merasa beruntung mendapat kesempatan mengikutinya.

Dikatakan penerbangan spesial, karena merupakan perjalanan bersejarah SQ menjajaki rute Singapura-Newark (negara bagian New Jersey), AS, yang dijadwalkan selama 18 jam 25 menit.

Ini adalah penerbangan perdana terpanjang di dunia untuk pesawat komersial saat ini, dengan membawa bahan bakar avtur sebanyak 111,5 ton.

Perjalanan dengan pesawat jenis baru Airbus A350-ULR (Ultra Long Range) ini menempuh jarak sepanjang 16.627 kilometer (km) tanpa henti.

2 dari 4 halaman

Namun demikian, awak kabin sempat memberitahu para penumpang sebelum lepas landas (take off) di Bandara Internasional Changi Singapura, bahwa penerbangan ke Newark bisa saja tak sampai 18 jam, kendati masih tetap merupakan penerbangan terpanjang di dunia.

"Kami mempunyai Premium Economy dan Business Class. Kabin didesain sedemikian rupa, termasuk untuk meminimalisir guncangan selama penerbangan. Kenyamanan penumpang sangat kami perhatikan," ujar Senior Vice President Sales & Marketing Singapore Airlines, Campbell Wilson, yang diwawancarai saat penerbangan.

Sebelumnya, awal tahun 2018 maskapai Australia, Qantas, telah meluncurkan penerbangan panjang 17 jam non-stop dari Perth (Australia) ke London (Inggris).

Sebelumnya lagi, Qatar Airways melayani penerbangan 17,5 jam non-stop antara Auckland (Selandia Baru) ke Doha (Qatar).

SQ mengatakan, ada permintaan dari customer untuk layanan non-stop Singapura ke Newark, yang akan memangkas waktu perjalanan karena penumpang tak perlu transit.

Saya mendapat tempat duduk Business Class (Kelas Bisnis), tepatnya di kursi 15D yang terletak di bagian tengah pesawat.

Untuk diketahui, tempat duduk di Kelas Bisnis berkonfigurasi 1-2-1 sedangkan di Kelas Premium Economy 2-4-2.

Konfigurasi tempat duduk 1-2-1 di Kelas Bisnis ini memberi akses yang mudah bagi penumpang ke lorong (aisle) kabin.

Bahkan, jika kita bepergian bersama pasangan kita dan duduk di dua kursi tengah Kelas Bisnis, kursi-kursi itu bisa diubah menjadi seperti ranjang ukuran besar (double bed).

Saat menulis berita ini, saya telah terbang selama 7 jam dan berada di atas langit Samudera Pasifik.

3 dari 4 halaman

Ya, saya bisa menulis dan kemudian kirim berita ke kantor, karena ada fasilitas WiFi di dalam pesawat.

Fasilitas WiFi ini bisa diakses dengan biaya tertentu, dan saya mendapat jatah WiFi unlimited.

Namun, ada kalanya koneksi terputus karena pesawat melewati blank spot.

Saat menulis berita ini di udara, waktu di Singapura dan Bali menunjukkan pukul 07.40 pagi.

Sedangkan waktu di New York 07.40 malam, Kamis (11/10/2018).

Mengantisipasi kemungkinan penumpang jenuh di udara, SQ telah merancang layanan yang luks dan bagus, sehingga para penumpang serasa berada di apartemen di udara.

Waktu demi waktu pun kemudian menjadi berjalan seperti tanpa terasa.

Namun demikian, berada di udara selama sekitar 18 jam tetaplah pengalaman tersendiri yang unik.

Saya terlelap tidur sekitar pukul 01.00 dini hari pada Jumat (12/10/2018) waktu Bali.

Setelah hampir tujuh jam kemudian, saya terbangun.

4 dari 4 halaman

Saya sempat mengira berada di darat, namun segera sadar bahwa saya masih di dalam pesawat ketika melihat suasana di luar kabin masih gelap.

Masih terasa seperti malam.

Padahal, di zona Waktu Indonesia Tengah (WITA) adalah pukul 07.30, yang seharusnya hari sudah terang.

Suasana di dalam penerbangan yang sangat nyaman memang cukup membuai.

Layanan optimal mulai terasa ketika pertama kali menginjakkan kaki di kabin.

Pramugari menyapa ramah para penumpang dan memberikan 3 macam welcome drink yang beralkohol dan tidak beralkohol.

Saya memilih orange juice atau jus jeruk.

Kemudian datang pramugari berikutnya yang memberikan handuk hangat (hot towel).

Tak sampai di situ.

Pramugari berikutnya lalu datang menawarkan minuman, camilan, hingga makan malam.

Informasi sebelum take off, kursi Kelas Bisnis dalam penerbangan itu sudah habis dipesan.

Sedangkan kursi Kelas Premium Economy hanya tersisa sangat sedikit.

SQ masih belum berencana untuk menawarkan tiket kelas ekonomi untuk rute itu.

Para penumpang Kelas Bisnis mendapatkan dua kali makan (meal) dan boleh memilih kapan makanan disajikan.

Selain itu, mereka juga dapat aneka macam camilan dan minuman diantara dua waktu makan tersebut.

Sedangkan penumpang Kelas Premium Economy mendapatkan tiga kali makan dengan jadwal penyajian yang sudah ditentukan, serta aneka camilan dan minuman diantara tiga jadwal makan itu.

Kabin pesawat didesain sedemikian rupa, sehingga suasananya nyaman dan tenang.

Pesawat jenis baru buatan Airbus ini mempunyai bodi lebih lebar, langit-langit yang tinggi, jendela yang lebih besar, tata cahaya yang nyaman, pengaturan suhu udara yang sejuk dan tempat duduk yang bisa dijadikan tempat tidur.

Berbagai fasilitas pun ada di tiap kursi penumpang seperti headset, layar monitor 32 inch, selimut tebal, sandal, kaus kaki, penutup mata, cermin, gantungan baju, colokan tiga kaki maupun USB dan masih banyak lagi.

Untuk mengusir kebosanan di dalam pesawat terdapat paket entertainment yang menyediakan ragam hiburan mulai dari film, televisi, musik, perpustakaan hingga games.

Dengan berbagai fasilitas mewah ini tak heran penerbangan terpanjang Singapore Airlines ini disebut sebagai "Apartemen Mewah di Langit" oleh majalah TIME edisi 6 Oktober lalu, dan SQ pun dinobatkan pula sebagai salah-satu dari “50 Perusahaan Dunia Paling Jenius 2018” (The 50 Most Genius Companies of 2018).

Brenda Ang dan Steven Lee, pasangan penumpang yang duduk di bangku Premium Economy, mengaku sangat bersemangat dan senang dalam perjalanan ini.

"Ini adalah perjalanan panjang nonstop, namun bagi saya ini bukan perjalanan panjang yang pertama kali. Saya akan pergi ke New York untuk jalan-jalan,” ujar wanita asal Singapura yang berencana berlibur ke Amerika selama 2 minggu ini.

Pada Jumat (12/10/2018) pukul 17.29 waktu Bali atau pukul 05.29 waktu Newark, pesawat mendarat dengan mulus di Bandara Newark di tengah musim gugur.

Tercatat, durasi nyata penerbangan adalah selama 17 jam 52 menit, dengan total bahan bakar avtur yang dihabiskan sebanyak 103,2 ton.  (Tribun Bali/Eviera Paramita Sandi)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Seperti Apartemen Mewah di Langit, Penerbangan 18 Jam Nonstop Singapura-Newark,

Selanjutnya
Sumber: Tribun Bali
Tags:
Singapore Airlinespenerbangan langsung terpanjangNewark
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved