TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa tempat ternyata melarang kematian.
Kematian tragis bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
Namun, ada beberapa tempat yang melarang adanya kematian.
Kematian tidak dikendalikan oleh manusia.
Namun, ada tempat yang membuat hukum aneh melarang kematian.
Ini beberapa tempat yang melarang kematian.
1. Longyearbyen, Norwegia
Longyearbyen di Norwegia adalah salah satu kota paling utara di dunia dan akibatnya memiliki cuaca yang sangat dingin.
Suhu bisa serendah -46,3 derajat, dengan suhu rata-rata saat ini -17 derajat.
Akibatnya, mayat tidak bisa terurai yang berarti penyakit dapat menyebar.
Pada tahun 1950, pihak berwenang melarang orang-orang mati untuk mencegah hal ini - dan hukum masih berlaku.
2. Itsukushima, Jepang
Pulau Itsukushima tidak memiliki cuaca ekstrim namun adalah tempat religius.
Dianggap sebagai lokasi sakral, Itsukushima memiliki banyak kuil.
Untuk membuatnya tetap murni, kematian (dan melahirkan) dilarang sampai 1868.
Tidak ada kuburan atau rumah sakit yang ditemukan di pulau kecil itu.
3. Sarpourenx, Prancis
Keputusan untuk kematian dilarang di desa Sarpourenx Prancis diusulkan pada tahun 2008.
Penduduk setempat hanya bisa mati jika mereka memiliki tempat di pemakaman yang penuh sesak.
Desa itu dihuni oleh 260 orang.
Tidak jelas apakah larangan mati benar-benar dilaksanakan.
4. Lanjaron, Spanyol
Masalah serupa dihadapi penduduk di kota Lanjaron di Spanyol selatan.
Mayor Jose Rubio melarang kematian pada tahun 1999 ketika kuburan kota menjadi terlalu ramai.
Rubio mengeluarkan dekret yang memerintahkan orang-orang "untuk menjaga kesehatan mereka sepenuhnya sehingga mereka tidak mati sampai balai kota mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendapatkan tanah yang cocok untuk orang yang sudah meninggal.
5. Biritiba Mirim, Brasil
Masalah ini juga dihadapi kota Brasil Biritiba Mirim, 45 mil sebelah timur Sao Paulo.
Pada 2015, para pejabat mengusulkan pelarangan kematian karena pemakaman setempat telah mencapai batas 50.000 mayat.
Sama seperti di Sarpourenx, keputusan itu adalah protes terhadap peraturan federal yang mencegah Walikota Roberto Pereira menciptakan sebuah pemakaman baru.
Penduduk setempat didorong untuk menjaga kesehatan mereka tetapi tidak pernah dibuat jelas apa hukuman atas kematian