Breaking News:

Arsitek Ternama Indonesia Bangun Kembali Rumah Adat Mbaru Niang di Desa Wae Rebo NTT

Rumah Adat di Desa Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur dibangun kembali oleh arsitek ternama Indonesia Yori Antar.

Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Sinta Agustina
Instagram.com

TRIBUNTRAVEL.COM - Rumah adat di Desa Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur dibangun kembali oleh arsitek ternama Indonesia bernama Yori Antar.

Yori Antar bersama teman-teman yang tergabung dalam Yayasan Rumah Asuh, berniat untuk memperbaiki sejumlah rumah penduduk di Desa Wae Rebo.

Dilansir dari Kompas.com, rumah adat di Desa Wae Rebo ini disebut mbaru niang.

Ada tujuh rumah mbaru niang yang terdapat di Wae Rebo dan semuanya dalam kondisi rusak karena dimakan usia.

Berlatar belakang sebagai arsitek berpengalaman, Yori Antar datang ke Wae Rebo bertujuan untuk memperbaiki kerusakan rumah-rumah itu sekaligus melestarikannya sebagai rumah adat peninggalan nenek moyang.

Rencana perbaikan dan pembangunan kembali mbaru niang itu pun mendapat respons positif dari masyarakat setempat.

Mereka bergotong royong membangun satu per satu, hingga tujuh rumah selesai dikerjakan dengan bentuk dan ciri khas sesuai aslinya.

“Saat saya dan teman-teman datang tahun 2008 rumahnya tinggal empat, dua kondisinya rusak. Satu-satu dibangun sampai lengkap ditambah tiga rumah baru dengan bentuk rumah asli, tapi bangunan modern,” ucap Yori.

Setelah selesai dibangun, rumah itu tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga tempat pemberdayaan masyarakat, yang disebut sebagai rumah belajar.

Penduduk Desa Wae Rebo diajari berbagai keterampilan, antara lain tentang pariwisata, bahasa, dan kuliner.

2 dari 2 halaman

Dengan mendapatkan keterampilan baru ini diharapkan mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata yang siap menerima kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.

Saat ini, Wae Rebo sudah jadi desa wisata yaitu desa yang dikunjungi oleh banyak wisatawan baik dalam dan luar negeri.

Yori Antar juga mengungkapkan dirinya ingin penduduk lokal mempunyai keterampilan dan kemampuan mengelola sumber daya alam dan manusia di sana untuk menghasilkan sesuatu yang menarik dan berguna, baik berupa barang maupun jasa.

Nantinya, hal itu bisa jadi sumber pemasukan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Selain itu, mereka pun tetap menjaga kelestarian budaya yang sudah turun-temurun.

“Jadi kita lestarikan Wae Rebo sebagai living culture, tidak hanya arsitektur, tapi kearifan lokalnya,” tambah Yori. (TribunTravel.com/GigihPrayitno)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Wae ReboNusa Tenggara Timur Belacang Domu Warandoy Sambal Luat Pelepah Manuk
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved