TRIBUNTRAVEL.COM - PVMBG dan BMKG membantah informasi yang mengabarkan erupsi Gunung Salak yang sempat beredar pada Rabu (10/10/2018) kemarin. Yuk kenalan dengan beberapa hal unik tentang Gunung Salak.
Hari Rabu (10/10/2018) kemarin, beredar informasi yang mengabarkan Gunung Salak yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi mengalami Erupsi.
Hal tersebut bahkan sempat membuat otoritas Darwin Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) mengeluarkan informasi sebaran abu vulkanik di kawasan sekitar Gunung Salak, mengutip laman Kompas.com.
Meski begitu, tak lama Darwin VAAC meralat informasi tersebut dan menyatakan penerbangan masih aman.
Terkait informasi yang mengklaim Gunung Salak sedang mengalami erupsi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan hal itu tidak benar.
Berdasarkan pantauan visual, instrumentasi dan observasi lapangan, tidak ada aktivitas vulkanik yang menunjukkan adanya erupsi Gunung Salak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho juga mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Salak tidak meningkat.
Status Gunung Salak masih normal (Level I) dan tidak ada letusan atau tidak ada jatuhan/hujan abu vulkanik.
Serta maupun suara dentuman di wilayah Puncak Gunung atau sekitar lerengnya.
Sehingga masyarakat diimbau untuk tidak panik dan pihak BNPB akan terus memberikan informasi kepada seluruh pihak jika ada peningkatan status gunung api.
Seperti gunung lainnya, Gunung Salak memiliki keunikan tersendiri.
Kali ini, TribunTravel.com merangkum fakta-fakta unik tentang Gunung Salak dari beberapa sumber.
1. Jalur pendakian yang sulit
Meski terbilang rendah, pendaki Gunung Salak membutuhkan keterampilan, mental, dan kegigihan yang kuat.
Sebab, jalur atau trek pendakian cukup sulit: terjal dan berbatu.
Sehingga banyak pendaki yang lebih memilih mendaki gunung di Jawa Barat lainnya.
Seperti Gunung Gede atau Gunung Pangrango.
Ada empat jalur pendakian Gunung Salak yang bisa ditempuh.
Yakni, jalur Giri Jaya (Curug Pilung), Pasir Reungit (Bogor), Cidahu (Sukabumi), dan Kutajaya (Cimelati).
Sulitnya medan mendaki Gunung Salak juga dipengaruhi faktor tubuh gunung hingga puncaknya yang keseluruhannya terselimuti hutan lebat.
Para penerbang juga disarankan untuk menghindari kawasan Gunung Salak karena kondisinya yang tertutup vegetasi lebat dan cuaca yang berubah-ubah, terutama kabut yang turun secara tiba-tiba.
2. Terkenal sebagai gunung paling angker di Jawa Barat
Banyak kisah mistis sekaligus horor yang melingkupi Gunung Salak.
Ada larangan memetik bunga anggrek karena siapapun yang melanggarnya akan tersesat.
Kemudian, keberadaan binatang gaib berupa babi hutan raksasa, ular kuda emas, atau macan gaib yang diyakini jelmaan Prabu Siliwangi.
Serta ada penampakan nenek tua, pasar setan, atau suara gamelan di kawasan Gunung Salak.
3. Spot angker di Gunung Salak
Banyak penduduk sekitar Gunung Salak yang menyebut adanya dua spot angker.
Yakni, Kawah Ratu dan Curug Seribu.
Konon, dua tempat ini merupakan tempat berkumpulnya arwah-arwah gentayangan.
Diduga, mereka adalah arwah dari orang-orang yang tewas akibat menghirup belerang di Kawah Ratu atau tenggelam di Curug Seribu.
4. Misteri Puncak Manik
Puncak Manik adalah satu dari empat puncak yang ada di Gunung Salak dan dikenal sebagai satu tempat yang menjadi bagian dari kerajaan gaib Padjadjaran.
Konon, sering terjadi hal aneh di sini.
Seperti angin besar yang berhembus tak tentu arah atau kabut tebal yang tiba-tiba muncul.
5. Asal-usul nama Gunung Salak.
Sebenarnya, nama Gunung Salak bukan berasal dari nama buah salak.
Melainkan dari kata bahasa Sanskerta, 'salaka' yang berarti perak.
Konon, siapapun yang mendaki Gunung Salak tidak boleh sekali-kali menanyakan tentang buah salak di sini.
Jika nekat melanggar, ia akan tersesat dan berputar-putar.
6. Gunung Salak memiliki ketinggian pada puncak tertingginya sekitar 2.211 meter di atas permukaan laut.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)