lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Smartphone sering kita pakai setiap hari. Apa saja sih bahan utama untuk memproduksi smartphone? Lalu, apa dampak terhadap Bumi yang timbul dari semakin tingginya penggunaan dan produksi smartphone di dunia?
Smartphone merupakan satu benda yang hampir-hampir tak pernah lepas dari tangan kita sehari-hari.
Dengan benda kecil berteknologi tinggi tersebut, seolah kita merasa dunia ada di genggaman.
Namun, pernahkah kamu berpikir, smartphone sebenarnya terbuat dari apa?
Secara garis besar, smartphone saat ini terbuat dari beberapa jenis zat kimia dan logam.
Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum bahan-bahan yang dipakai untuk membuat satu unit smartphone dari laman bobo.grid.id.
Pertama-tama, jenis logam di dunia ini dibagi menjadi dua.
Yakni, rare earth dan precious metal.
RARE EARTH
Rare earth adalah kelompok 17 unsur logam yang tidak terlalu langka, dan biasanya ditemukan di bagian kerak bumi.
Unsur-unsur ini punya sifat magnet yang besar, fosfor, dan konduktif (bisa menyalurkan listrik).
Ini adalah tiga sifat yang penting bagi teknologi masa kini.
Dari 17 unsur logam tersebut, 16 di antaranya termasuk material pembuatan smartphone dan alat elektronik lainnya.
Logam-logam inilah yang mampu membuat tampilan layar dan warna serta kemampuan menghantarkan listrik dan getaran di smartphone kita.
Meski disebut unsur logam yang tidak terlalu langka, tetap saja semua upaya pencarian jenis-jenis logam yang digunakan untuk pembuatan smartphone berdampak bagi Bumi.
Jenis logam ini biasanya ditemukan di daerah dengan konsentrasi rendah, sehingga sulit untuk menggalinya.
Terkadang dibutuhkan metode penambangan terbuka yang dilakukan di area tanah yang luas.
Metode penambangan ini bisa merusak habitat alam yang luas.
Sehingga menyebabkan polusi udara dan air, bahkan mencemari lingkungan tempat tinggal manusia.
PRECIOUS METAL
Ada 13 unsur precious metal yang menjadi bahan pembuatan smartphone.
Contohnya tembaga, perak dan emas.
Pada proses pertambangannya, pencarian logam ini juga dilakukan dengan menggali di lahan yang luas.
Ini berarti, semakin banyak smartphone yang diproduksi, semakin banyak pula logam yang diambil dari alam.
Perlu diketahui pula, suatu hari unsur-unsur logam di Bumi suatu hari nanti bisa habis jika diambil secara terus menerus.
Sementara smartphone yang sudah tak terpakai juga masih perlu perhatian khusus.
Jika memungkinkan, jangan membuang smartphone atau ponsel sembarangan.
Sebab, hal itu akan menghasilkan limbah racun di tempat pembuangan sampah.
Kalau masih menyimpan smartphone yang rusak dan masih bisa diperbaiki, kamu bisa menyumbangkannya.
Atau memberikannya pada pengelola sampah elektronik yang tepat.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)
