Breaking News:

Cerita Fase Akhir Usaha Jasa Persewaan Komik dan Novel yang Tak Lagi Menjanjikan

Perkembangan era digitalisasi yang begitu hebat membuat beberapa usaha tempo dulu semakin terpuruk.

Saiful Maksum/TribunJateng
Saiful Maksum 

TRIBUNTRAVEL.COM - Perkembangan era digitalisasi yang begitu hebat membuat beberapa usaha tempo dulu semakin terpuruk.

Hal itu seperti usaha yang bergerak dalam bidang jasa persewaan komik dan novel.

Sebuah kios kecil yang berada di samping kanan toko perbelanjaan mini di Jalan S Parman No. 6 Semarang tampak sepi pengunjung, Kamis (4/10) siang.

Terlihat dua rak bertingkat yang terbuat dari kayu terletak di bagian belakang kios, lengkap dengan buku-buku yang tertata rapi di masing masing bilik rak.

Di bawahnya terlihat setumpuk barang packing layaknya barang siap antar. Kios itu merupakan penyedia jasa persewaan komik dan novel.

Papan nama bertuliskan nama 'Indra 2' yang seharusnya terpampang di depan kios sebagai bentuk informasi keberadaan sebuah usaha justru tampak tersender di dalam ruko.

Sementara papan nama yang terpasang di sebelah kanan dan kiri kios adalah sebuah informasi jasa layanan antar barang.

Pemilik kios persewaan komik dan novel 'Indra 2', Wahyu Roso mengatakan, usaha yang dibangunnya sejak 2005 itu kini memasuki fase memprihatinkan.

Menurut dia, para penyewa komik dan novel yang mayoritas berasal dari kalangan remaja maupun anak-anak perlahan hilang seiring berjalannya waktu.

"Penyewa sangat sepi, bulan bulan terakhir hanya satu dua orang, dan itu hanya novel," ujarnya, kepada Tribun Jateng.

2 dari 2 halaman

Wahyu menuturkan, anjloknya jumlah konsumen penyewa komik dan novel itu menyebabkan omzet usahanya mengalami penurunan drastis.

Pada 2017, pundi-pundi rupiah yang dihasilkan sudah anjlok menjadi Rp 50 ribu/bulan dari tahun sebelumnya sebesar Rp 150 ribu/bulan.

Hal itupun membuat Wahyu berpikir saat ini sudah merupakan fase akhir dari usahanya. "Melihat jumlah penyewa yang hampir tidak ada sama sekali pada 2018, dipertahankan pun berat, kemungkinan saya akan jual semua koleksi yang ada di sini," ucapnya.

Dijual

Semua koleksi yang dimiliki Wahyu mulai dari komik anak-anak, olahraga, action, misteri, detektif, hingga novel-novel remaja, percintaan, roman, dan beberapa jenis lain saat ini mulai ditawarkan untuk dijual.

Sebuah komik dihargai Rp 7 ribu-Rp 10 ribu per buku, sedangkan novel ia jual dengan harga Rp 10 ribu-Rp 20 ribu per buku sesuai dengan kondisi fisiknya.

"Sedikit demi sedikit barang laku terjual, dan saat ini saya beralih merintis ke bidang antar barang," terang pria yang berdomisili di Kota Semarang itu.

Meski demikian, Wahyu mengaku masih menerima siapapun yang ingin menyewa komik dan novelnya. Besaran harga yang harus dibayar untuk menyewa masih sama seperti dahulu.

"Untuk sebuah komik dibebani biaya Rp 2.500 per 2 hari, sedangkan novel Rp 5.000 per 2 hari," tuturnya. (Saiful Ma'sum)

 Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Wahyu Anggap Saat Ini Fase Akhir Usahanya Jasa Persewaan Komik dan Novel Tak Lagi Menjanjikan

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Semarangkios persewaan komik dan novelTribunjateng.com Jembatan Sikatak Gilo-gilo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved