TRIBUNTRAVEL.COM - Gempa Bumi berkekuatan 7,4 mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).
Pusat gempa di Sulawesi Tengah ini berada di 10 km pada 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah.
BMKG menyatakan, gempa ini berpotensi tsunami hingga 3 meter.
Tsunami tersebut terjadi dan menyapu wilayah pantai di Donggala serta Palu.
"Gempa ini adalah gempa yang dangkal akibat jalur sesar Palu Koro yang dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan struktur sesar mendatar miring," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur seperti dilansir dari Kompas.com.
Gempa Bumi dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu memakan banyak korban.

Sampai Minggu (30/9/2018) hari ini, tercatat sebanyak 832 orang meninggal dunia.
Sebanyak 821 orang meninggal di Kota Palu dan 11 di Kabupaten Donggala.
Menurut keterangan dalam Facebook BNPB, para korban dimakamkan di secara layak setelah identifikasi melalui DVI, face recognition, dan sidik jari.
Korban dimakamkan hari ini untuk menghindari penyakit.
Diperkirakan korban masih akan terus bertambah karena banyak korban yang belum teridentifikasi dan tertimbun bangunan runtuh.
Sementara itu, pengungsi ada 16.732 jiwa yang tersebar di 24 titik.
Dalam laporan BNPB ada 71 warga negara asing yang terdampak gempa bumi dan tsunami.
Beberapa WNA sudah ada yang diamankan namun untuk 3 WNA belum diketahui keberadaannya.
Guburnur Sulawesi tengah menerapkan masa tanggap darurat bencana gempa bumi dan tsunami selama 14 hari di Sulawesi tengah dari 28 September hingga 11 Oktober 2018.
Daerah yang terdampak meliputi kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.
(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)