Breaking News:

Gempa di Donggala

Gempa 7,7 di Donggala Sempat Berpotensi Tsunami, Berikut 7 Fakta Tsunami

Gempa bumi dengan magnitudo 7,7 melanda wilayah Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB dan sempat berpotensi tsunami.

natgeo.imgix.net
ILUSTRASI tsunami 

TRIBUNTRAVEL.COM - Gempa bumi 7,7 SR berpotensi tsunami mengguncang Donggala Sulawesi Tengah. Kenali fakta ilmiah tentang tsunami.

Gempa bumi dengan magnitudo 7,7 melanda wilayah Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat memberikan peringatan dini tsunami untuk wilayah Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.

Gempa berkedalaman 10 kilometer, berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT atau 27 kilometer Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Namun peringatan dini tsunami pasca gempa bermagnitudo 7,7 di Donggala, Sulawesi Tengah telah dicabut oleh BMKG sekitar pukul 17.37 WIB.

Tsunami memang menjadi satu kejadian alam yang cukup traumatis bagi masyarakat Indonesia sejak peristiwa tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 silam.

Meski demikian, masyarakat Indonesia tetap diwajibkan untuk siaga dan tidak panik jika sewaktu-waktu muncul peringatan dini tsunami.

Kali ini, TribunTravel.com merangkum sederetan fakta tentang tsunami dari beberapa sumber.

1. Mengutip laman eden.uktv.co.uk, Tsunami dengan gelombang setinggi 524 meter tercatat di Alaska.

2. Rata-rata, tsunami menghantam Australia setiap dua tahun sekali dan Jepang setiap 6,7 tahun sekali.

2 dari 3 halaman

3. Saking dahsyatnya, tsunami dari erupsi Gunung Krakatau bahkan mencapai Selat Inggris.

4. Mengutip laman National Geographic, tsunami merupakan serangkaian gelombang laut besar yang ditimbulkan oleh gempa bumi atau tanah longsor bawah laut, atau erupsi gunung berapi.

Meski sangat jarang, tsunami dapat disebabkan oleh meteor yang jatuh ke Bumi dan menghantam lautan.

Ilmuwan telah menemukan jejak-jejak insiden tumbukan asteroid dapat menimbulkan satu tsunami yang beberapa kali menyapu Bumi.

Tsunami tersebut menghancurkan semua yang ada di permukaan Bumi kecuali area pegunungan sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.

Akibat tsunami tersebut, garis pantai benua berubah secara drastis dan hampir semua kehidupan di daratan musnah.

5. Gelombang tsunami bisa mencapai ukuran yang sangat panjang (sejauh 60 mil, atau 100 kilometer) dan kemunculan antara gelombang dapat berjeda hingga satu jam.

Tsunami mampu melintasi lautan luas tanpa kehilangan banyak energi.

Tsunami Samudera Hindia melintas hingga sejauh 3.000 mil atau hampir 5.000 kilometer ke Afrika.

Saat tiba di daratan Afrika, masih memiliki kekuatan yang cukup untuk membunuh orang dan menghancurkan berbagai infrastruktur dan properti.

3 dari 3 halaman

Para ilmuwan mengatakan, gempa bumi dahsyat bermagnitudo 9 menghantam Pasifik Barat Laut tahun 1700, dan menciptakan tsunami yang menyebabkan banjir dan kerusakan di garis pantai Pasifik di Jepang.

6. Ketika berada di samudera yang dalam, tsunami dapat melintas tanpa diketahui di bagian permukaan dengan kecepatan hingga 500 mil per jam atau setara 800 kilometer per jam.

Dengan kecepatan ini, gelombang tsunami mampu menyeberangi lautan dalam waktu satu hari atau kurang dari itu.

Para ilmuwan dapat menghitung waktu kedatangan tsunami di berbagai belahan dunia berdasarkan waktu kapan peristiwa yang menimbulkan tsunami terjadi, kedalaman air, dan jarak.

7. Gelombang tsunami mungkin hanya berketinggian kurang dari satu kaki atau 30 cm di permukaan laut terbuka, itulah sebabnya tsunami tidak terlalu terlihat oleh para pelaut.

Namun, energi gelombang kejut yang dahsyat menyebar dengan cepat melintasi lautan dengan kecepatan seperti pesawat jet komersial.

Begitu tsunami mencapai perairan dangkal di dekat pantai, kecepatannya pun melambat.

Bagian atas gelombang bergerak lebih cepat daripada bagian bawah, menyebabkan permukaan laut naik secara dramatis.

(TribunTravel.com/Rizki A Tiara)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Gempa di DonggalaDonggalaTsunami di DonggalaSulawesi TengahBMKGIndonesiaSamudera Hindia
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved