Breaking News:

Tips Penerbangan

Inilah yang Terjadi pada Tubuh saat Pesawat Kehilangan Tekanan Kabin dan Cara Mengatasinya

Selama penerbangan, tekanan kabin dihidupkan untuk menyeimbangkan kehilangan oksigen yang secara alami terjadi ketika pesawat mencapai ketinggian tert

Penulis: Rizky Tyas Febriani
Editor: Sri Juliati
Boldsky.com
Instruksi pramugari menggunakan masker oksigen saat tekanan udara di kabin menurun. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Penerbangan pesawat maskapai Jet Airways rute Mumbai-Jaipur harus melakukan pendaratan darurat karena penumpang di dalam kabin terluka akibat tekanan kabin.

Sekitar 36 penumpang menderita cedera hidung dan telinga berdarah hingga sakit kepala, demikian dilansir dari Boldsky, Selasa (25/9/2018).

Insiden ini terjadi karena pilot gagal mengalihkan tekanan kabin pesawat.

Selama penerbangan, tekanan kabin dihidupkan untuk menyeimbangkan kehilangan oksigen yang secara alami terjadi ketika pesawat mencapai ketinggian tertentu.

Ketika tekanan kabin pada tingkat tidak normal, kurangnya oksigen pada ketinggian menyebabkan mimisan, sesak napas, pembengkakan otak, hingga sakit kepala.

Mengapa pesawat harus memperhatikan tekanan udara kabin mereka?

Kabin pesawat menjaga tekanan menggunakan udara dingin dan terfilter dari mesin pada ketinggian 8 ribu kaki.

Jika udara kabin kering, hal itu bisa membuat penumpang dehidrasi, sesak napas dan mimisan.

Apa yang terjadi pada tubuh ketika pesawat kehilangan tekanan kabin?

1. Kekurangan oksigen

2 dari 3 halaman

Sebuah penelitian terbaru mengklaim, semua kabin pesawat bertekanan hingga 75 persen dari tekanan atmosfer normal.

Jika tekanan di kabin rendah, itu bisa membuat penumpang merasa pusing, lemas, sakit kepala, sesak napas hingga mimisan karena rendahnya kadar oksigen dalam darah.

2. Pendengaran jadi mati rasa dan tidak selera makan

Ketika pesawat terbang terlalu tinggi, bisa membuat kita jadi mati rasa.

Mulai dari telinga yang tidak bisa mendengar dan indra perasa kurang peka.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh British Airways dan Leatherhead Food Research mengklaim, suhu dingin, tingkat stres tinggi dan pencahayaan kabin juga mengurangi selera penumpang akan makanan.

3. Dehidrasi

Ketika berada di dalam pesawat, tubuh kehilangan hingga 1,5 liter air karena tekanan udara yang kering di kabin memiliki potensi untuk menyebabkan selaput lendir tenggorokan, mulut, dan hidung mengering.

4. Bengkak dan kembung

Ketika tekanan udara berubah di ketinggian tinggi, penumpukan gas di tubuh menyebabkan sembelit, kembung dan masalah pencernaan lainnya.

3 dari 3 halaman

Selain itu, karena tubuh tidak bergerak dan duduk di ruang sempit dalam waktu yang lama, bisa menyebabkan darah menumpuk di kaki yang meningkatkan risiko trombosis vena dalam.

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan untuk untuk mengantisipasi dampak dari tekanan kabin di pesawat?

boldsky.com
boldsky.com

1. Saat bepergian dengan pesawat, kita sering melihat pramugari menginstruksikan penumpang untuk mengenakan masker oksigen jika terjadi keadaan darurat.

Tetap berpegang pada instruksi dan memakai masker oksigen jika kamu mengalami sesak napas.

2. Seluruh organ tubuh biasanya akan mengering, termasuk kulit, hidung, mulut, dan tenggorokan.

Untuk menjaga agar tubuhmu tetap lembab dan mencegah mimisan, bawalah semprot nasal saline hidung saat bepergian dengan pesawat.

(TribunTravel.com/rizkytyas)

Selanjutnya
Tags:
Jet AirwaysMumbaiJaipur
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved