Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Sejak zaman dahulu, perempuan pasti melakukan berbagai cara untuk tetap terlihat cantik.
Sayangnya, ketika ilmu pengetahuan belum secanggih sekarang banyak perempuan yang melakukan cara-cara berbahaya demi menjaga penampilan.
Baik untuk membuat kulit halus bercahaya, mewarnai rambut, hingga mengurangi berat badan.
Saking berbahaya dan ekstrem, cara-cara itu malah dapat membawa penyakit atau malah mengakibatkan kematian.
Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum lima metode ekstrem yang pernah dilakukan untuk menjaga penampilan perempuan tetap cantik dari laman Brightside.
1. Perona pipi Cinnabar

Cinnabar adalah zat mineral yang terkait dengan aktivitas vulkanik.
Cinnabar mengacu pada wujud merkuri sulfida yang berwarna merah cerah dan digunakan untuk menghasilkan perona pipi dan bedak.
Cinnabar bahkan digunakan di masa Jepang Kuno, Cina Kuno, dan pewarna rambut.
2. Pewarna rambut
Pada abad ke-19, perempuan sudah menggunakan pewarna rambut berbahaya.
Pewarna-pewarna ini mengandung perak nitrat atau timah beracun yang dapat berdampak pada kulit, rambut, dan paru-paru.
Yang lebih disayangkan lagi, hasil pewarna rambut ini tidak dapat diprediksi.
Misalnya, alih-alih hitam, rambut perempuan yang menggunakannya bisa berubah menjadi hijau.
3. Krim dengan merkuri dan sianida
Pelembab dan krim penghilang bintik dan tahi lalat mengandung sejumlah besar sianida dan merkuri.
Sianida dan merkuri dianggap bisa menghilangkan pigmentasi kulit.
Namun, penggunaan krim ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan penumpukan zat merkuri dalam tubuh.
Sehingga perempuan yang menggunakannya akan mengalami keracunan merkuri.
Mercury (II) klorida, zat yang sangat beracun dan mempengaruhi sistem saraf pusat, zaman dahulu digunakan untuk membuat kulit lebih halus dan menyembuhkan penyakit sifilis.
4. Dress Flannelette

Selama era Victoria, gaun flanel, kemeja, dan piyama sangat populer.
Namun sayangnya, tidak semua orang mampu membelinya.
Kain mahal diganti dengan bahan yang murah dan sangat mudah terbakar.
Seseorang yang memakai piama yang terbuat dari kain ini dan berdiri di dekat atau memegang lilin dapat terluka atau bahkan tewas akibat terbakar.
5. Hiasan gigi

Sekitar 2.000 tahun yang lalu, bangsa Maya kuno menghias gigi dengan emas dan batu mulia.
Gigi dibor dengan lubang-lubang kecil sehingga potongan-potongan batu giok atau emas bisa dimasukkan ke dalam lubangnya.
Di Mesir Kuno, ada teknologi yang sangat mirip dengan hiasan gigi bangsa Maya kuno.
Aksesori gigi melambangkan kekayaan dan status tinggi seseorang zaman itu.