Breaking News:

Bukan Dihindari, Makanan Manis Sebaiknya Dikurangi Jumlah Konsumsinya

Agar makanan semakin terasa lezat, biasanya akan menambahkan gula dalam makanan dan minuman.

Editor: Sinta Agustina
kawaiibeautyjapan.com
Ilustrasi 

TRIBUNTRAVEL.COM - Agar makanan semakin terasa lezat, biasanya akan menambahkan gula dalam makanan dan minuman.

Gula menyimpan beragam manfaat untuk tubuh seperti meningkatkan energi, memengaruhi suasana hati, meningkatkan keterampilan berpikir hingga memberikan nutrisin tambahan pada tubuh.

Namun, terlalu banyak mengonsumsi gula bisa membawa dampak yang buruk bagi kesehatan.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asupan gula dari makanan dan minuman yang dianjurkan sebaiknya tidak melebihi 50 gram per hari (empat sendok makan) untuk orang dewasa.

Sedangkan, anak-anak disarankan cukup mengonsumsi 30 gram gula per hari atau enam sendok teh.

Faktanya, data Survey Konsumsi Makanan Individu (SKMI) Indonesia menemukan sebanyak 29,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi gula berlebihan dalam keseharian.

Disebabkan, tak hanya makanan manis saja yang mengandung gula namun gula juga hadir dalam makanan olahan atau makanan yang terlihat sehat untuk dikonsumsi.

Misalnya, menu sarapan andalan orang Indonesia seperti bubur ayam yang mengandung 1,9 gram gula; nasi uduk dengan 1,83 gram gula dan lontong sayur yang memiliki 3,11 gram gula di dalamnya.

Jenis makanan yang selama ini kita anggap sehat seperti buah, sereal, biskuit, roti gandum, atau minuman isotonik dan susu juga tidak luput dari kandungan gula di dalamnya.

Padahal, konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan masalah gigi seperti gigi berlubang dan masalah kesehatan lain yang lebih serius seperti diabetes.

2 dari 2 halaman

Namun, berpuasa dari makanan manis sepertinya nyaris mustahi untuk dilakukan.

drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc dalam Konferensi Pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2018 bertajuk "Lindungi Kesehatan Gigi Keluarga dari Risiko Gula Tersembunyi" menyebutkan, tak perlu berpuasa makanan manis agar kesehatan gigi bisa terjaga.

"Yang penting itu konsumsi makanan manis dengan bijak, jadilah smart buyer sekaligus smart eater.

Sudah ada rekomendasi gula harian jadi pastikan cek lebih dulu sebelum membeli makanan dan minuman tertentu", ungkapnya pada Nakita.id.

Mirah juga menekankan pentingnya memerhatikan frekuensi kita dalam mengonsumsi makanan manis sehari-hari agar tidak melebihi batas yang seharusnya.

"Makanan manis akan mendukung proses demineralisasi dan remineralisasi yang tidak baik untuk kesehatan mulut, jadi konsumsilah makanan manis dalam jumlah yang cukup.

Jangan lupa juga rutin menyikat gigi dan memeriksakan diri ke dokter gigi menimal enam bulan sekali", pungkas Mirah.

Artikel ini telah dimuat di Nakita.id dengan judul Mudah Dilakukan, Begini Trik Cerdas Stop Konsumsi Makanan Manis.

Selanjutnya
Sumber: Grid.ID
Tags:
Nakita.id
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved