TRIBUNTRAVEL - Tahun baru islam identik dengan Kota Solo dan Yogyakarta.
Biasanya dirayakan dengan melakukan tradisi malam satu suro.
Namun tak banyak yang tahu jika selain kedua kota di Pulau Jawa itu, ada kawasan lain yang juga merayakannya.
TribunTravel.com telah merangkum tiga wilayah yang memiliki tradisi unik dalam menyambut Tahun Baru Islam.
1. Ritual Tabot di Bengkulu
• Jadi Tontonan Wajib Saat Malam 1 Suro, Film Horor Mendiang Suzanna Ini Siap Ajak Kamu Bernostalgia
Dalam rangka merayakan Tahun Baru Hijriyah, masyarakat Bengkulu menggelar festival budaya religi bernama Ritual Tabot.
Ritual Tabot diadakan pada 1 sampai 10 Muharram.
Ritual ini bertujuan untuk mengenang kisah pahlawan Husein bin Ali bin Abi Thalib.
Cucu Nabi Muhammad SAW itu gugur dalam medan perang di Karbala, Irak.
Budaya yang dibawa oleh orang India asal Sphoy ini memiliki aspek ritual dan non ritual.
Prosesi ritual Tabot hanya boleh dilakukan oleh keluarga keturunan Tabot, sedangkan acara yang mengandung aspek non ritual bisa diikuti oleh siapa saja.
Festival non ritual terdiri dari lomba tari kreasi, rebana, hingga pukul kendang bagi anak-anak.
2. Tradisi Unik Barik'an, Pati
• Tahun Baru Islam, Ribuan Pendaki Kemungkinan Tak Bisa Naik Gunung Lawu pada Malam 1 Suro
Tradisi unik ini masih dilestarikan dan dilakukan oleh masyarakat Pati.
Tradisi Barik'an adalah acara kenduri bersama, biasanya masyarakat membawa dan mengumpulkan nasi serta lauk-pauk dari rumah masing-masing.
Setelah dikumpulkan, nasi dan lauk-pauk kemudian didoakan.
Setelah memanjatkan doa, masyarakat langsung menggelar makan bersama.
Pada ritual tersebut terjadi saling tukar-menukar lauk yang mereka bawa.
Ritual Barik'an menjadi cara masyarakat untuk meningkatkan kerukunan antar warga desa.
3. Tradisi Ngadulang Sukabumi
• Menengok Sejarah Tahun Baru Islam, Peringatan Perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah
Ngadulang adalah tradisi lomba seni menabuh beduk yang diikuti oleh warga dari berbagai kecamatan di Sukabumi.
Dalam lomba ngadulag, satu tim minimal terdiri dari 3 pemain, pertama orang yang berperan sebagai pemukul beduk, kemudian pemukul kohkol (kentungan), dan pemukul alat tambahan lainnya.
Para peserta lomba akan berusaha menampilkan irama yang unik agar bisa menjadi pemenang.
(TribunTravel.com/AYu Miftakhul Husna)