Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, manusia berlomba-lomba untuk menciptakan sesuatu yang inovatif dan spektakuler.
Satu di antaranya dengan membangun gedung pencakar langit.
Gedung pencakar langit tak hanya sekedar wujud dari berkembangnya teknologi dan modernitas.
Menurut jurnal The Philosophy and The Future of Skyscraper (1988) karya Alan Ritchie, gedung pencakar langit yang menjulang seolah menjangkau ke surga dan melambangkan tujuan manusia untuk berkembang lebih tinggi.
Namun, ada beberapa gedung pencakar langit yang terabaikan pembangunannya.
Ada beberapa alasan mengapa gedung pencakar langit tersebut tidak rampung atau dikosongkan.
Mulai dari krisis keuangan, perang saudara yang mengubah area gedung menjadi tempat pertempuran, hingga alasan lain yang masih menjadi misteri.
Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum lima pembangunan gedung pencakar langit yang tidak rampung dari laman This is Insider.
1. Ghost Tower (Bangkok, Thailand)

Sathorn Unique dikenal sebagai 'ghost tower' atau menara hantu Thailand bagi para traveler yang berani ambil risiko menerobsonya untuk menjelajah gedung.
Konstruksi bangunan 49 lantai ini dimulai pada 1990an, tetapi berhenti pada 1997 karena adanya Krisis Keuangan Asia, menurut Atlas Obscura.
Banyak orang yang nekat memasuki gedung yang dipenuhi puing-puing dan grafiti ini untuk menikmati pemandangan Kota Bangkok dari atas.
2. Gedung Sterick (Memphis, Tennessee, AS)
josepha.jpg)
Dikenal dengan julukan "Queen Memphis," Gedung Sterick selesai dibangun pada 1929 dan merupakan gedung pencakar langit tertinggi di Memphis hingga 1962.
Tingginya 365 kaki dan memiliki 29 lantai.
Gedung ini dirancang oleh Wyatt C. Hedrick dan dibiayai oleh Ross E. Sterling.
Maka, nama gedungnya pun diambil dari gabungan nama kedua tokoh tersebut, menurut Memphis Heritage.
Bangunan pencakar langit ini pernah menampung 2.000 pekerja, yang mencakup pegawai barber shop, salon kecantikan, bank, dan farmasi.
Namun, karena kepemilikan bangunan berpindah tangan beberapa kali, perusahaan di dalamnya pun mulai keluar satu per satu. P
Hingga akhirnya pada 1986, gedung itu benar-benar kosong.
3. Centro Financiero Confinanzas (Caracas, Venezuela)
urbanthinktank.jpg)
Centro Financiero Confinanzas adalah bangunan 45 lantai yang kosong yang juga dikenal sebagai Torre de David, atau Tower of David.
Konstruksi dimulai pada 1990, tetapi dihentikan karena krisis keuangan di Venezuela dan meninggalnya sang pengembang, J. David Brillembourg, menurut Atlas Obscura.
Ada sekitar 3.000 orang tinggal di sini.
Sehingga, menjadikan gedung Centro Financiero Confinanzas sebagai "perkampungan kumuh tertinggi di dunia".
Namun, semua digusur pada 2014.
4. Hotel Ryugong (Pyongyang, Korea Utara)
.jpg/1200px-Ryugyong_Hotel_-_August_27,_2011_(Cropped).jpg)
Hotel Ryugyong di Pyongyang juga dikenal sebagai "Hotel of Doom" karena sifat misterius dari konstruksinya.
Serta akibat keberadaannya yang tidak menyenangkan dan kosong di tengah-tengah kota terbesar di Korea Utara.
Pembangunan gedung berlantai 105 ini dimulai pada 1987 di bawah pemerintahan Kim Il Sung, kakek Kim Jong Un.
Proyek ini berhenti pada 1993 karena depresi ekonomi setelah runtuhnya Uni Soviet.
5. Book Tower (Detroit, Michigan, AS)

Book Tower dibuka pada 1926.
Dengan tinggi 38 lantai, gedung pencakar langit ini membayangi langit Detroit.
Setelah masalah keuangan menghantam kota tahun 1970-an, bangunan itu ditambahkan ke Daftar Tempat Bersejarah Nasional (National Register of Historic Places) pada 1982.
Serta telah ditinggalkan sejak penyewa terakhir tersisa pada 2009.
Miliarder Dan Gilbert membeli Book Tower bersama bangunan sekitarnya pada 2015 dan berencana untuk merombaknya menjadi ruang kantor dan kondominium perumahan, menurut Detroit Free Press.
"Book Tower adalah bagian arsitektur Detroit yang hilang," kata Amy Elliott Bragg, presiden dewan di Preservation Detroit, kepada Detroit Free Press.
"Sangat besar, sangat tinggi, dan kosong, menjulang gedung di kaki langit Detroit begitu lama."
"Jadi ini adalah berita besar bagi Detroit dan upaya pelestarian kota."