TRIBUNTRAVEL.COM - Di Indonesia, satu produk yang merajai pasar mi instan adalah Indomie.
Tak hanya di Indonesia, Indomie pun digemari di berbagai belahan dunia.
Dari Nigeria, Afrika hingga Italia, Eropa dan Amerika pun, mi instan produk tanah air ini diminati.
Pasalnya, memasaknya mudah dan rasanya enak.
Selain itu, harganya juga mampu bersaing dengan produk lain pada pasarnya.
Namun, siapa sangka, Indomie juga bahkan dijadikan makanan narapidana di Australia?
Dilansir Grid.ID dari Daily Mail, pemerintah Australia menghabiskan dana lebih dari setengah juta dolar untuk membeli Indomie bagi narapidana.
Tak hanya itu, mereka juga membeli cokelat, permen lolipop dan makanan ringan lainnya hingga hampir satu juta dolar.
Sementara itu 9News memberitakan, angka total pengeluaran pemerintah untuk membeli Indomie adalah 523.494 dolar Australia.
Jumlah tersebut setara dengan Rp 5.616.732.061 dengan kurs perbandingan 1 dolar Australia= Rp 10.729,32.
Lima miliar lebih hanya untuk membeli persediaan Indomie dua tahun.
Pihak pengelola lapas mengungkapkan kepada 9News, mi instan dan makanan ringan tersebut nggak diberikan secara cuma-cuma.
Ada sistem reward di mana narapidana yang telah bekerja mendapatkan token yang bisa ditukar dengan makanan yang mereka inginkan.
Jaksa Agung dari pihak oposisi pemerintah Australia mengkritik kebijakan lapas ini.
Namun pihak lapas mengungkapkan, kebijakan tersebut justru menyelamatkan keuangan lapas.
Sebab, perubahan kebijakan terkait pemidanaan orang sebelumnya membuat anggaran makan napi semakin melonjak.
Dengan Indomie dan makanan ringan lainnya, anggaran konsumsi bisa ditekan dan jadi lebih hemat.
Berita ini sudah dimuat di Grid.id dengan judul Pemerintah Australia Habiskan Dana Miliaran Rupiah Beli Indomie untuk Konsumsi Narapidana