TRIBUNTRAVEL.COM - Apakah air dingin baik untuk kesehatan atau tidak, telah menjadi perdebatan sejak lama.
Orang China adalah orang pertama yang mengetahui dan menemukan, minum air dingin, terutama setelah makan, buruk bagi kesehatan dan dapat berdampak buruk pada proses pencernaan.
Mungkin banyak orang yang menyadari fakta, air hangat dapat membuka pori-pori kulit.
Dengan demikian, kulit terasa lebih longgar, sedangkan air dingin mengkonstriksi kulit dan menutup pori-pori.
Air dingin menyempitkan saluran pencernaan dan dapat membuat prosesnya sulit.
Karena sistem pencernaan terhambat, tubuh kita tidak cukup mendapatkan banyak protein dan nutrisi agar organ lain berfungsi dengan baik.
Dengan cara ini, seluruh tubuh dipengaruhi oleh minuman air dingin.
Enzim tubuh kita bekerja paling baik pasa suhu 37-42 derajat celsius dan ketika kita minum air dingin, proses pemanasan cairan dingin menggunakan seluruh energi.
Energi ini seharusnya dimanfaatkan untuk mencerna makanan.
Akibatnya, proses pencernaan memakan waktu lebih lama dari biasanya dan kita cepat merasa lelah.
Dikatakan minum air dingin setelah makan menyebabkan pembentukan lendir berlebih di dalam tubuh.
Hal ini membuat sistem kekebalan tubuh lemah dan tubuh menjadi lebih rentan terkena pilek atau flu.
Kadang-kadang juga menyebabkan dehidrasi.
Sebaliknya, cairan hangat dapat meningkatkan pencernan, yang memungkinkan tubuh untuk menyerap jumlah nutrisi dan energi dari makanan yang kita makan.
Berita ini sudah dimuat di intisari.grid.id dengan judul Jangan Sering Konsumsi Air Dingin Lagi, Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatanmu