Breaking News:

Berawal dari Limpahan Tepung Terigu di Jepang, Begini Asal Muasal Pembuatan Mi Instan

Setiap orang pasti kenal dengan mi instan. Mi instan sering jadi pilihan untuk makan karena cara memasaknya yang praktis dan rasanya yang lezat.

ndtv.com
Mi instan 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap orang pasti sudah tak asing lagi dengan mi instan.

Mi instan sering jadi pilihan untuk makan karena cara memasaknya yang praktis dan rasanya yang lezat.

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya tentang asal-muasal mi instan?

(gigazine.net)

Dikutip TribunTravel.com dari laman Intisari dan TribunJogja.com, mi instan pertama kali dipopulerkan oleh Mamofuku Ando, pria Jepang yang lahir di Taiwan pada 1911.

Mamofuku mempopulerkan mi instan yang berbahan dasar tepung terigu pada 1956.

Saat itu, Jepang memang sedang mengalami surplus tepung terigu.

Pasalnya, Amerika Serikat menyuplai tepung terigu dalam jumlah sangat besar ke Jepang yang kesulitan pangan.

Karena jumlahnya yang berlebihan, harga tepung terigu pun menurun drastis.

Mamofuku pun mendapat ide dan melihat peluang dari hal ini.

2 dari 3 halaman

Ia berpikir untuk membuat mi dengan bahan dasar tepung terigu yang berbeda.

Mi yang Mamofuku inginkan harus lebih enak, efisien, serta lebih cepat dan mudah dibuat di mana pun.

Mamofuku pun bereksperimen membuat mi instan di teras belakang rumahnya.

Mi digoreng agar lebih awet, gurih, dan mudah diolah.

Mi buatan Mamofuku memiliki kuah ayam yang dianggap netral dan tidak amis.

Setelah jadi, mi instan pertama pun ditawarkan di toko dan ludes pada hari itu juga.

Hingga pada Desember 1958, berdirilah perusahaan mi instan pertama Mamofuku dengan nama Nissin Food Industries.

Tak heran, banyak orang menyebut mi instan dengan nama Nissin yang mengacu pada pabrik pertama produsen tersebut.

Mamofuku pun berkeliling Eropa dan Amerika untuk memperkenalkan mi instannya pada 1966.

(mrgiuseppe.wordpress.com)

Di luar Jepang, Mamofuku mendapat banyak inspirasi.

3 dari 3 halaman

Ia melihat orang makan mi dengan garpu, tanpa kuah, dan memakai piring.

Lalu, ada kaldu yang bisa dilarutkan dengan air panas tanpa harus dimasak, gelas kertas sekali pakai, dan kertas alumunium sebagai wadah kedap udara.

Mamofuku pun terinspirasi membuat mi instan dalam wadah styrofoam yang dapat ditutup rapat dengan lembaran alumunium.

Mi dalam wadah ini tidak perlu dimasak dan hanya butuh diseduh.

Agar tidak hancur saat berada dalam kemasan, mi pun dibuat lebih tebal dan disertai garpu.

Dan di puncak keberhasilannya, pada 1988, Mamofuku membuka gedung Foodeum di Shinjuku, Tokyo yang juga disebut Istana Mi. (*)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comTaiwanAmerika SerikatTokyo Quincy Jones Pager (Beeper) Brittney Griner Jimmy Lin
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved