TRIBUNTRAVEL.COM - Ada satu ritual yang sangat terkenal di dunia, selain minum kopi: minum teh.
Teh juga jadi minuman sederhana yang cocok disajikan dalam segala suasana.
Semua tentu sudah tahu, minuman yang mengandung kafein ini punya segudang manfaat.
Minum teh digadang-gadang sanggup menimbulkan efek tenang.
Tak hanya itu, teh juga dianggap bisa menjaga kadar gula di dalam darah, mencegah osteoporosis, memulihkan kerja otak, dan bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Di balik manfaatnya, seorang ahli gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menjelaskan, fakta yang lumayan mengejutkan.
Ternyata, kita tidak dianjurkan minum teh langsung setelah makan.
Pasalnya, teh mengandung asam fitat yang dapat menghambat penyerapan gizi, khususnya zat yang dari makanan.
Asam fitat merupakan zat nongizi yang dapat mengikat mineral besi, seng, atau magnesium.
Jadi dikhawatirkan mineral-mineral ini tidak dapat diserap oleh tubuh.
Padahal, zat besi sangat dibutuhkan untuk membuat hemoglobin atau sel darah merah.
Oleh sebab itu, langsung mengonsumsi teh setelah makan bisa memicu anemia, lho.
Selain itu, daun teh bersifat diuretik, ini akibatnya kesegaran yang kita rasakan setelah minum teh nyatanya bersifat sementara.
Pasca minum teh kita akan merasa lebih haus dari biasanya kondisi ini bisa menimbulkan dehidrasi.
Minum teh sebetulnya sah-sah saja, asalkan kita mengonsumsinya dengan benar dan waktu yang tepat.
Sebaiknya, jangan menambahkan bahan tambahan apapun saat kita minum teh.
Agar tidak menghambat penyerapan nutrisi, konsumsilah teh dua atau tiga jam setelah makan.
Berita ini sudah dimuat di sajiansedap.grid.id dengan judul Dikenal Bermanfaat, Minum Teh Setelah Makan Ternyata Malah Timbulkan Efek Negatif Ini