Breaking News:

Batik Mahkota Laweyan di Solo Bikin Batik Bertema Teks Proklamasi, Apa Alasannya?

Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA
Batik Proklamasi yang dibuat oleh Batik Mahkota Laweyan, Rabu (15/8/2018). 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina

TRIBUNTRAVEL.COM - Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Pada hari itu, Soekarno didampingi Mohammad Hatta membacakan teks Proklamasi untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Atas dasar itulah Batik Mahkota Laweyan di Solo, Jawa Tengah, membuat batik dengan tema teks Proklamasi.

Menurut Alpha Fabela Priyamono, pemilik Batik Mahkota Laweyan, teks Proklamasi merupakan sesuatu yang fenomenal bagi bangsa Indonesia.

Alpha Fabela Priyamono, pemilik Batik Mahkota Laweyan, bersama karyanya batik Proklamasi, Rabu (15/8/2018).
Alpha Fabela Priyamono, pemilik Batik Mahkota Laweyan, bersama karyanya batik Proklamasi, Rabu (15/8/2018). (TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA)

"Karena sesuatu yang cukup fenomenal dalam konteks kemerdekaan adalah Proklamasi, pembacaan Proklamasi, maka kami ingin mengabadikan teks Proklamasi itu dalam bentuk batik," kata Alpha di kediamannya di Laweyan, Rabu (15/8/2018).

Selain itu, batik Proklamasi juga sebagai bentuk partisipasi menyambut HUT ke-73 RI.

"Sebetulnya kami itu juga ingin berpartisipasi dalam rangka memperingati kemerdekaan RI yang ke-73, tapi karena kami orang batik ya otomatis dengan versi batik," ujar Alpha di kediamannya.

Terlebih, tambah Alpha, Laweyan merupakan pusat perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan RI di Solo.

"Kami juga di Laweyan. Layewan kan dulu memang satu pusat perjuangan," kata Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tersebut.

2 dari 3 halaman

Karena alasan itulah, Alpha dan rekan-rekannya di Batik Mahkota Laweyan membuat karya yang luar biasa tersebut.

"Akhirnya kami memiliki suatu gagasan pengen mengabadikan teks Proklamasi yang tiba-tiba muncul," ujar Alpha.

Dengan ukuran 3x5 meter, batik teks Proklamasi didesain sesuai teks asli yaitu berupa tulisan tangan yang pertama kali ditulis oleh Soekarno.

Teks Proklamasi didesain dengan warna dasar cokelat muda, sedangkan tulisannya berwarna cokelat tua.

Sementara pada bagian tepinya dibingkai dengan motif batik dengan gambar burung garuda pada bagian atasnya.

Harus Memiliki Makna

Kepada Tribun, Alpha menjelaskan karya apapun yang dibuat harus memiliki makna.

Menurutnya, siapapun tak bisa sembarangan menciptakan karya tanpa memikirkan apa maknanya.

"Apapun yang kita buat harus ada makna, nah makna inilah yang akhirnya kami gali terus," ujar Alpha.

Motif khas Papua berupa gambar burung cendrawasih, rumah honai, dan alat musik tifa, pada batik Proklamasi, Rabu (15/8/2018).
Motif khas Papua berupa gambar burung cendrawasih, rumah honai, dan alat musik tifa, pada batik Proklamasi, Rabu (15/8/2018). (TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA)

Sehingga Alpha sengaja memilih motif batik dari beragam daerah di Indonesia untuk membingkai teks Proklamasi.

3 dari 3 halaman

"Kiri-kanannya itu kan bingkai batik yang di mana kami memunculkan batik-batik ya sebisa mungkin di Nusantara ini, ada yang Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua," kata Alpha menjelaskan.

Dengan ciri khasnya masing-masing, Alpha memadupadankan motif-motif tersebut menjadi begitu apik.

"Dengan ciri-ciri khasnya ini, kami rangkai dalam satu motif yang kami sebut namanya motif batik Kamardikan," tutupnya.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
SoloLaweyanTribunTravel.com Soto Kwali Beskap Irdawati, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved