TRIBUNTRAVEL.COM - Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang dicover Youtuber beberapa waktu lalu jadi perbincangan yang ramai di media sosial.
Di balik aturan meng-cover lagu kebangsaan, ada beberapa fakta menarik di balik lagu Indonesia Raya yang mungkin tidak semua orang tahu.
Makna lirik lagu Indonesia Raya ternyata sangat dalam.
Tak heran jika pemerintahan Belanda pada saat itu melarang lagu ini dinyanyikan.
Pemerintah Belanda khawatir lagu ini mengancam keberadaan mereka.
Pasalnya, saat lagu ini dinyanyikan, semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia menguat untuk merebut kemerdekaan.
Hal ini menjadi ancaman bagi Belanda yang ingin menguasai Indonesia.
Dalam jurnal yang diterbitkan di laman kemdikbud.go.id pada 15 Agustus 2017 lalu, dibahas tentang Indonesia Raya 3 stanza.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stanza adalah kumpulan lirik sajak yang menjadi satuan struktur sajak, ditentukan oleh jumlah larik, pola matra, atau rima.
Lagu Indonesia Raya yang kita nyanyikan sekarang hanya sepertiganya, atau satu stanza saja.
Lagu Indonesia Raya yang asli ada tiga stanza.
Lagu Indonesia Raya 3 stanza merupakan lambang negara yang menjadi simbol persatuan dan kebanggaan masyarakat Indonesia.
Sama seperti Bendera dan Bahasa, perihal Lagu Kebangsaan semua diatur dalam Undang-undang.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya selalu dinyanyikan dengan penuh khidmat dan semangat dimanapun dan kapanpun didendangkan.

Mulai dari upacara pengibaran bendera, pembukaan pertandingan olahraga antarnegara hingga pembukaan rapat di parlemen.
Namun tahukah kamu kalau lagu Indonesia Raya ternyata memiliki 3 stanza lirik yang masing-masing memiliki makna dan doa?
Awalnya, lagu ini diciptakan pertama kali oleh WR Supratman dengan judul Indonesia Merdeka dan tidak ada kata Raya didalamnya, melainkan Mulia.
Lagu Indonesia Raya 3 stanza diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman dan dinyanyikan pertama kali pada 28 Oktober 1928.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ternyata sudah mengalami perubahan sebanyak 3 kali.
Pertama, versi asli yang dibuat Wage Rudofl Supratman.
Kedua, lirik resmi yang telah diumumkan pada tahun 1958.
Perubahan yang terakhir adalah lirik modern yang merupakan lagu Indonesia Raya yang dipakai hingga saat ini.
Tiga stanza dalam lirik lagu Indonesia Raya pun bukan hanya lirik semata, namun terdapat lantunan harapan dan doa terhadap negara ini.
Sejatinya, lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan sekarang merupakan lagu di stanza pertama yang berkisah tentang Indonesia yang saat itu belum bersatu.
“Marilah kita berseru, Indonesia bersatu”
Sedangkan di stanza kedua, terdapat doa yang tulus dari seluruh masyarakat Indonesia yang mengharapkan Indonesia menjadi negara yang bahagia.
“Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia”
Dan di stanza ketiga, terdapat janji dan sumpah dari seluruh rakyat Indonesia.
Sebuah sumpah janji setia terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Marilah kita berjanji, Indonesia Abadi”