Breaking News:

HUT ke 73 RI

Sambut Hari Kemerdekaan, Pendaki Akan Terbangkan 1.000 Layang-layang di Gunung Prau

Gunung Prau Dieng jadi salah satu spot andalan bagi para pendaki untuk berlibur atau merayakan hari kemerdekaan.

Editor: Sinta Agustina
Flickr/Soraya Shinta Dewi
Gunung Prau. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Hari Ulang Tahun (HUT) ke 73 Kemerdekaan Republik Indonesia tinggal beberapa hari.

Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk memeriahkan hari kemerdekaan.

Selain meramaikan kampung dengan berbagai kegiatan atau lomba, sebagian masyarakat memilih merayakan hari kemerdekaan di puncak gunung.

Gunung Prau Dieng jadi salah satu spot andalan bagi para pendaki untuk berlibur atau merayakan hari kemerdekaan.

Rute yang ditempuh untuk mencapai puncak tertinggi gunung ini tidak terlalu panjang, hanya sekitar 2 jam perjalanan kaki.

Namun keindahan puncak yang ditawarkan cukup memuaskan, tak kalah dengan puncak lain yang harus ditaklukkan seharian.

Yang menarik, momentum tujuh belasan di puncak Gunung Prau tahun ini spesial.

Sekitar seribu pendaki akan melakukan upacara bersama di puncak.

Panitia bahkan membuka lowongan petugas upacara, mulai pemimpin upacara, protokol, dirigen, pembaca UUD, pembawa teks Pancasila, hingga Paskibra yang siap menyukseskan acara sakral tersebut.

Panitia peringatan HUT R1 di Gunung Prau Misyadi mengatakan, pihaknya kini telah medapatkan nama-nama petugas upacara di puncak.

2 dari 3 halaman

"Sudah dapat petugas upacaranya, tapi saya belum tahu siapa orangnya,"katanya, Selasa (14/8)

Upacara HUT RI itu akan diawali pembentangan bendera raksasa berukuran sekira 2 x 17 meter.

Adapun upacara akan diikuti sekitar seribu pendaki.

Pada momentum sama di tahun-tahun sebelumnya, para pendaki biasanya mengadakan upacara secara berkelompok.

Tahun ini pengelola basecamp ingin menyatukan mereka untuk menggelar upacara bersama sehingga terlihat lebih meriah.

Para peserta upacara tidak dituntut mengenakan seragam.

Mereka dibebaskan dalam berpakaian. Khusus bagi pendaki yang diberi mandat sebagai petugas upacara, mereka diwajibkan memakai seragam umumnya petugas upacara.

"Sebelumnya kalau upacara berkelompok masing-masing, jadi kelihatannya kurang bagus. Makanya sekarang coba disatukan biar lebih terlihat persatuannya,"katanya

Usai melangsungkan upacara, para pendaki tak lantas bubar.

Mereka diajak untuk menerbangkan layang-layang ke angkasa.

3 dari 3 halaman

Panitia menyiapkan 1.000 layang-layang untuk 1.000 pendaki yang mendaftar sebagai peserta.

Seribu layang-layang yang diterbangkan itu akan menambah keeksotisan langit puncak.

Pendaki juga akan merasakan sensasi yang langka, menerbangkan layang-layang di atas gumpalan awan putih yang menyelimuti puncak gunung.

Menariknya, layang-layang seluruhnya dibuat dengan bahan organik atau kertas dan bambu.

Meski bahan ramah lingkungan, para pendaki diwajibkan untuk menurunkan kembali layang-layangnya usai acara itu berakhir.

Kegiatan itu akan diikuti dengan agenda resik gunung yang melibatkan para pendaki.

Mereka akan kerja bakti membersihkan gunung, terutama jalur pendakian dari sampah yang ditinggalkan pendaki.

Acara resik gunung ini menjadi salah satu inti kegiatan, selain upacara HUT RI sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pendaki akan Terbangkan Seribu Layang-layang di Puncak Gunung Prau saat HUT RI.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Gunung Prau
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved