TRIBUNTRAVEL.COM - Menuju perhelatan Asian Games 2018, Sabtu (18/8/2018), banyak hal telah dipersiapkan Indonesia sebagai tuan rumah.
Sebelumnya Indonesia pernah jadi tuan rumah Asian Games keempat pada 1962.
Pada saat itu Presiden RI Soekarno menggagas pembangunan stadion, tugu, dan hotel untuk Asian Games.
Pembangunan itu menjadi kontroversi.
Pasalnya, Indonesia belum lama merdeka dan keuangan negara masih morat-marit.
Pembangunan stadion, tugu, dan hotel dianggap pemborosan.
Bahkan sampai muncul sebutan 'Proyek Mercusuar', istilah untuk menyebut bangunan-bangunan megah yang digagas Soekarno sengaja untuk mencuri perhatian dunia.
Satu di antara bangunan yang masih ada dan terus beroperasi sampai sekarang adalah Hotel Indonesia.
Hotel Indonesia dibangun di pusat Jakarta di atas lahan seluas 25.082 meter persegi.
Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek asal Amerika Serikat, Abel Sorensen dan istrinya, Wendy.
Hotel ini dibangun dengan konsep modern minimalis menggabungkan nuansa Sumatera Barat.
Pada zaman 1960-an, hotel megah dengan denah berbentuh T jelas dianggap sebagai bangunan luar biasa.
Hotel Indonesia pun tercatat sebagai hotel bintang lima pertama di Indonesia.
Tahun ini, Indonesia untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Wisma yang akan ditempati para atlet dari berbagai negara yang menjadi peserta Asian Games 2018 pun jadi sorotan.
Ialah Wisma Atlet yang berada di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Wisma Atlet yang berada di dekat Kali Item yang terkenal berbau tak sedap dan sangat menyengat itu sempat ramai diperbincangkan.
Meski demikian, atlet Asian Games 2018 mengaku merasa puas dengan fasilitas Wisma Atlet.
Dilansir dari laman Kompas.com, Selasa (14/8/2018), hal ini diungkapkan Erick Thohir, ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia/Inasgoc).
Menurut Erick, para atlet mengakui fasilitas di Indonesia lebih bagus daripada tempat menginap mereka saat Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
"Mereka sangat kaget, fasilitas yang ada di Indonesia itu lebih bagus dari Incheon," ujar Erick di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
Sementara di Palembang, para atlet peserta Asian Games akan menempati penginapan atlet di tiga lokasi, yakni Wisma Atlet Jakabaring, Rusunawa, dan Rusunami, akan setara dengan layanan hotel berbintang dua yang dikelola Hotel Aston.
Wisma Atlet Jakabaring lokasinya di Jl. Gelora Sriwijaya, 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Mereka akan mendapat pelayanan seperti hotel, sehingga atlet dan tim ofisial merasa nyaman.
Satu kamar ditempati maksimal tiga atlet, tapi tidak disediakan televisi dan lemari pendingin dengan tujuan para atlet bisa istirahat dan lebih fokus dalam pertandingan.
Lemari pendingin tidak disediakan di dalam kamar, melainkan hanya di beberapa titik saja untuk digunakan bersama.
Bersama dengan Jakarta, Kota Palembang juga menjadi tempat diselenggarakannya 14 cabang olahraga dalam Asian Games 2018, termasuk menembak, sepak bola putri, tenis lapangan, voli pantai, panjat tebing, skateboard, dan lainnya.
Atlet Asian Games saat ini sudah mulai berdatangan ke Jakarta dan menempati Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Peserta yang menempati Wisma Atlet di antaranya berasal dari Irak, Iran, China, Jepang, Bahrain, Filipina, Hong Kong, Malaysia, Palestina dan Indonesia.
Asian Games 2018 akan resmi dibuka pada 18 Agustus 2018.
Namun, beberapa cabang olahraga sudah mulai bertanding sebelum pembukaan resmi Asian Games 2018.
Cabang olahraga yang berlangsung sebelum pembukaan Asian Games di antaranya ada sepakbola, basket, bola tangan dan polo air.
Bagaimana travelers, sudah siap menyambut Asian Games 2018?
(TribunTravel.com/rizkytyas)